Ada PPKM, Jumlah Penumpang KRL Berkurang Hingga 5%

Anne Purba, VP Corporate Communication PT KCI - jakarta.tribunnews.com
Anne Purba, VP Corporate Communication PT KCI - jakarta.tribunnews.com

Jakarta pengguna atau rel listrik () pada hari keempat Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), yakni pada 14 Januari 2021 rupanya terpantau mengalami penurunan. Berdasarkan data PT KAI Commuter, KRL dalam 3 hari pemberlakuan PPKM (11-13 Januari 2021) masing-masing sebanyak 382.680 orang (11 Januari), 349.811 orang (12 Januari), dan 350.869 orang (13 Januari), atau total sebanyak 1.083.360 orang.

“Jumlah ini berkurang lima persen dibanding hari Senin hingga Rabu pekan lalu yang total mencapai 1.138.175 orang,” ujar Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba di Jakarta, Kamis (15/1), seperti dilansir Antara.

Sejalan dengan kebijakan yang menerapkan PPKM, sejak tanggal 11 Januari 2021 pihak KAI Commuter melakukan penyesuaian operasional KRL dengan 964 per hari atau sebanyak 92 rangkaian. Kemudian operasional KRL yang tadinya mulai pukul 04.00-24.00 WIB kini dibatasi jadi 04.00-22.00 WIB.

Selama 2 hari pemberlakuan PPKM, tren volume penumpang KRL di pagi hari masih terpusat pada jam 07.00-08.00 WIB, akan tetapi jumlahnya berkurang dibanding sebelum diberlakukannya PPKM. Sedangkan pada sore hari, kepadatan penumpang KRL mayoritas pada pukul 17.00-18.00 WIB.

“Guna menghindari kepadatan terutama pada sore hari, KAI Commuter mengajak pengguna untuk merencanakan perjalanannya agar terhindar dari potensi kepadatan saat menggunakan KRL dengan memanfaatkan KRL Access. Pengguna bisa melihat , posisi real time KRL, serta kondisi antrean di melalui aplikasi KRL Access,” beber Anne.

Selama masa pandemi virus corona (Covid-19) ini, pihak KAI Commuter telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat di 80 stasiun. Misalnya saja dengan mewajibkan para pengguna KRL untuk memakai masker, menjaga jarak saat berada di dalam KRL, mencuci tangan, pengecekan suhu tubuh, melakukan penyekatan sebelum naik KRL, pembatasan kapasitas pengguna hingga 74 orang saja per kereta, serta memasang marka physical distancing, baik di stasiun atau di dalam KRL. Tak cukup sampai di situ, petugas pun secara rutin membersihkan sarana KRL dan melakukan penyemprotan disinfektan saat KRL selesai beroperasi.