Volume Penumpang KAI Daop 9 Cirebon Meningkat 70% Selama Agustus 2020

Luqman Arif, Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon - indopos.co.id
Luqman Arif, Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon - indopos.co.id

Cirebon (KAI) Daop 3 Cirebon melaporkan adanya kenaikan secara signifikan selama bulan Agustus 2020 ini. Peningkatan volume penumpang tersebut mencapai 70% dibanding bulan sebelumnya.

“Pada bulan Agustus ini ada peningkatan jumlah penumpang sebanyak 70 persen dibandingkan Juli,” ungkap Manajer Humas KAI Daop 3 Cirebon Luqman Arif, Selasa (25/8), seperti dilansir Kumparan. Lebih lanjut Luqman menuturkan, ketika memberlakukan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau new normal, yakni pada Juli 2020 sebenarnya jumlah penumpang KA di wilayah Daop 3 Cirebon sudah meningkat sebesar 10.272 orang.

Selanjutnya pada bulan Agustus 2020 ini jumlah penumpang terus mencatatkan kenaikan. “Sampai tanggal 20 Agustus kemarin, jumlah penumpang tercatat sebanyak 17.467 orang,” terang Luqman.

Ia menjelaskan, lonjakan jumlah penumpang tersebut terjadi lantaran KA yang melewati wilayah Daop 3 Cirebon juga meningkat. Luqman mengharapkan animo masyarakat untuk memilih mengguna kereta sebagai moda saat bepergian terus meningkat.

Selama bulan Agustus 2020 ini ada 69 KA jarak jauh dan 5 KA perkotaan yang beroperasi. Dengan demikian, terdapat sekitar 54% dari total 134 KA penumpang reguler yang beroperasi di wilayah Daop 3 Cirebon. “Untuk perjalanan KA Argo Cheribon dengan relasi Cirebon-Gambir pulang-pergi, kita juga sudah mengoperasikan 5 KA dari total 18 KA dengan jadwal yang akan dijalankan setiap akhir pekan,” jelasnya.

Guna memberi kemudahan untuk para calon penumpang yang hendak menggunakan jasa KA, KAI pun menjalin kerja sama dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia untuk menyediakan rapid test Covid-19 dengan harga terjangkau di Cirebon.

Pihak KAI Daop 9 Cirebon pun tetap berkomitmen untuk menjalankan protokol kesehatan. Misalnya saja dengan menyiapkan ruang isolasi sementara dalam rangkaian kereta api. Ruang isolasi itu untuk penumpang yang dalam perjalanan tiba-tiba kondisi tubuhnya berubah, misalnya suhu tubuh 37,3 derajat celsius dan sebagainya. Nantinya, penumpang akan diturunkan di stasiun terdekat yang mempunyai pos kesehatan untuk penanganan lanjutan.