
SURABAYA – Pelaksaanaan mudik lebaran tahun ini di wilayah Daop 8 berjalan dengan lancar. Selain melonjaknya penumpang, pelaksanaan terbilang lancar. KAI Daop 8 Surabaya tidak menemukan pelanggaran hingga menurunkan penumpang di tengah jalan karena identitasnya tidak sesuai seperti yang terjadi di Daop 6.
Sumarsono, Humas PT KAI Daop 8 Surabaya mengatakan, hal seperti itu memang tidak terjadi. Hampir mirip dengan masalah tersebut, KAI Daop 8 Surabaya hanya menolak penumpang anak di bawah tiga tahun karena tidak mengantongi tiket. Sebagaimana aturan yang diberlakukan, anak-anak di bawah tiga tahun pun harus memiliki tiket. “Beberapa penumpang memang tidak memahami hal itu,” jelasnya.
Untuk pelanggaran semacam itu, masalah bisa langsung diselesaikan di tempat sebelum keberangkatan. Selain itu, jumlah penumpang anak-anak di bawah tiga tahun yang tidak memiliki tiket tidak sampai puluhan jiwa.
Selain soal pertiketan, melonjaknya penumpang membuat KAI Daop 8 Surabaya menerapkan sejumlah langkah. Berdasar pantauan posko, tercatat lonjakan kenaikan mencapai 20 persen atau sekitar 598 ribu penumpang.
“Target sebelumnya hanya 13 persen,” ujar Sumarsono. Melihat tren lonjakan tersebut, masa operasi kereta Lebaran yang seharusnya sudah berakhir akhirnya diperpanjang masanya. Kereta tersebut adalah KA Gumarang relasi Surabaya Pasar Turi–Gambir dan KA Gajayana relasi Malang–Gambir.
Selain memperpanjang masa dinas dua kereta Lebaran untuk tujuan Jakarta, Sumarsono mengatakan, hingga akhir Agustus kereta ekonomi tujuan Jakarta dan Bandung dinyatakan full seat. Berbeda dengan tujuan Bandung dan Jogjakarta yang masih tersedia, kereta eksekutif tujuan Jakarta penuh hingga hari ini. (JPNN/Yud)