Tahun Baru Islam, KAI Daop 2 Bandung Angkut Lebih dari 12 Ribu Penumpang

Noxy Citrea, Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung - bipol.co
Noxy Citrea, Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung - bipol.co

– Selama masa Tahun Baru Islam, PT Api Indonesia Daerah Operasi (KAI Daop) 2 Bandung mencatatkan terdapat 12.588 KA jarak jauh yang diangkut. Jumlah tersebut adalah akumulasi penumpang sejak tanggal 17-23 Agustus 2020.

Volume penumpang selama libur Muharam belum lama ini rupanya meningkat sebesar 49,5% dibanding seminggu sebelumnya pada tanggal 10-16 Agustus 2020, yakni sebanyak 8.414 penumpang. Puncak pergerakan penumpang terjadi pada 20 Agustus 2020 sebanyak 2.818 penumpang dengan tujuan favorit ke arah timur, seperti Yogyakarta, Solo, Blitar, hingga Surabaya Gubeng.

“Volume jarak jauh memang mengalami kenaikan dengan bertambahnya jumlah kereta jarak jauh yang dioperasikan, kemudian mobilitas penumpang menggunakan kereta api di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB). Data sampai dengan 24 Agustus terdapat 33.218 penumpang atau naik 154 persen dibandingkan dengan volume penumpang kereta api jarak jauh selama bulan Juli lalu sebanyak 13.060 penumpang,” kata juru bicara Daop 2 Bandung Noxy Citrea, Rabu (26/8), seperti dilansir Liputan6.

Secara keseluruhan, pada periode 14-23 Agustus 2020, KAI telat melayani 656.950 penumpang kereta api jarak jauh dan kereta api lokal. Jumlah itu meningkat 40% dibanding keberangkatan 4-13 Agustus 2020 sebesar 469.926 penumpang.

“Kami sampaikan terima kasih kepada atas kepercayaannya menggunakan angkutan kereta api pada masa libur panjang kemarin. KAI secara konsisten meningkatkan dan menerapkan protokol pada perjalanan kereta api,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinus.

Dalam mengangkut penumpang selama masa pandemi virus corona (Covid-19) ini, pihak KAI mengaku terus mewajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan sebagai syarat utama untuk naik kereta api. Misalnya saja menyertakan surat keterangan bebas Covid-19, wajib memakai masker, bersuhu tubuh tidak lebih dari 37,3 derajat celsius, dan dalam kondisi sehat.

“Apabila syarat tersebut tidak dipenuhi, maka mohon maaf tidak diperkenankan naik kereta api dan dikembalikan 100 persen atau full refund. Kami mohon agar protokol kesehatan ini dapat dipatuhi bersama dengan penuh kesadaran sebagai upaya pencegahan COVID-19 dan menciptakan suatu perjalanan KA yang sehat, selamat, aman, nyaman sampai tujuan,” tandas Noxy.