
Jakarta – PT KAI Commuter atau KCI melaporkan bahwa jumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) pada bulan Ramadan 2021 ini mengalami penurunan hingga 7,1 persen. Adapun volume penumpang KRL pada bulan Ramadan rata-rata per hari mencapai 378.031 orang.
“Jumlah ini turun jika dibandingkan sebelum memasuki bulan Ramadan yaitu 1-12 April 2021, yang mencapai 407.298 penumpang per hari,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba, Sabtu (1/5), seperti dilansir Tribunnews.
Lebih lanjut Anne menjelaskan, penumpang KRL yang tercatat melakukan perjalanan pada bulan Ramadan mulai pukul 09.00 WIB adalah 166.914 orang. “Pola pergerakan penumpang sepanjang dua pekan bulan puasa tahun ini juga mengalami pergeseran. Apabila pada hari-hari sebelum bulan puasa penumpang KRL terkonsentrasi pada pukul 06.00-08.00 WIB pada jam sibuk pagi, maka pada bulan puasa ini terkonsentrasi pada pukul 07.00-08.00 WIB,” jelas Anne.
Sedangkan pada jam sibuk sore hari penumpang KRL terkonsentrasi pada pukul 16.00-17.00 WIB dari yang sebelumnya berada pada pukul 17.00-18.00 WIB. Selain waktu-waktu itu, jarang terjadi kepadatan penumpang di dalam KRL maupun antrean di stasiun. Kemudian, sejumlah stasiun yang mengalami kenaikan jumlah penumpang KRL adalah Stasiun Bojonggede sebanyak 12.730 penumpang (naik 14 persen) dan Stasiun Depok Baru sebanyak 7.389 penumpang (naik 4 persen).
Sementara itu, stasiun yang mengalami penurunan jumlah penumpang adalah Stasiun Bogor sebanyak 12.359 penumpang (turun 2 persen) dan Stasiun Bekasi sebanyak 9.483 orang (turun 4 persen). “Kami menyarankan pengguna dapat merencanakan kembali perjalanannya dengan KRL, untuk menghindari jam-jam sibuk tersebut guna menerapkan protokol kesehatan di dalam kereta,” beber Anne.
Di sisi lain, pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana untuk memasang stiker khusus untuk angkutan transportasi darat khusus yang membawa masyarakat yang dikecualikan pada periode larangan mudik 6-17 Mei 2021.
Direktur Angkutan Jalan Kemenhub Ahmad Yani menjelaskan bahwa stiker tersebut untuk angkutan mudik yang membawa pelaku perjalanan yang dikecualikan pada larangan mudik nanti. “Pemasangan stiker ini, direncanakan akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Kami harap dengan adanya stiker ini bisa membantu penyeleksian kendaraan umum pada periode larangan mudik,” tegas Yani.