Ada Penyesuaian Jadwal, Penumpang KRL Kini Wajib Pakai Masker Kesehatan

Penumpang KRL wajib pakai masker kesehatan - tribunnews.com

Setelah melarang penggunaan scuba, PT Commuter Indonesia () mulai Senin (21/9) ini mewajibkan calon untuk memakai masker jika ingin bepergian dengan (kereta rel listrik) Jabodetabek. Selain itu, seiring pelaksanaan Jakarta, operasional KRL pun mengalami sedikit penyesuaian.

“Sebagai upaya lanjutan menekan penyebaran COVID-19 di KRL, mulai Senin (21/9), KCI mewajibkan seluruh untuk memakai masker yang terbukti efektif dalam mencegah droplet atau cairan yang keluar dari mulut dan hidung,” papar Vice President Corporate Communications KCI, Anne Purba, dilansir Okezone.com. “Penggunaan jenis masker kesehatan harus ditaati dengan baik, seperti menggunakan jenis masker kain yang terdiri dari tiga lapisan atau masker kesehatan untuk pemakaian sehari-hari.”

Sebelumnya, KCI telah melarang penggunaan masker jenis scuba dan buff untuk menutupi mulut dan hidung. Penggunaan masker tersebut dinilai tidak cukup dalam menutupi hidung dan mulut secara sempurna. Selain penggunaan masker, sejumlah aturan juga perlu diperhatikan oleh para pengguna KRL, seperti larangan menggunakan KRL bagi anak berusia di bawah 5 tahun dan orang tua hanya boleh memakai jasa KRL pada pukul 10.00 hingga 14.00 WIB setiap hari.

Seiring dengan penerapan PSBB di DKI Jakarta, mulai Sabtu (19/9) kemarin, KCI pun melakukan penyesuaian operasional KRL. KRL mulai beroperasi pukul 04.00 hingga 20.00 WIB, dengan kereta-kereta pemberangkatan pertama memasuki wilayah DKI Jakarta sekitar pukul 05.00 WIB. Lalu, kereta-kereta terakhir meninggalkan wilayah DKI Jakarta sekitar pukul 19.00 WIB. Kapasitas pengguna tetap dibatasi hingga 74 orang per kereta.

Namun, mengingat pola operasional KRL Jabodetabek yang menjangkau tiga provinsi, melayani 80 stasiun, dan melalui 418,5 KM jalur rel, maka akan ada sejumlah kereta yang berjalan di luar jam operasional tersebut. “Perjalanan ini sangat penting untuk bagi pengguna KRL karena berkaitan dengan pengaturan untuk stabling/parkir di lokasi pemberangkatan esok paginya, maupun kebutuhan perawatan, dan pencucian kereta,” sambung Anne.