PALEMBANG – Pada Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah mendatang, jumlah penumpang Light Rail Transit (LRT) Sumsel atau LRT Palembang diperkirakan mencapai 40 ribu orang per hari. Untuk mengantisipasi kepadatan, Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatra Selatan (BPKARSS) akan mengarahkan sumber daya manusia proliner di lapangan.
“Pada masa angkutan Lebaran ini, akan terjadi peningkatan penumpang LRT, terutama di H+1 dan H+2, dan diperkirakan mencapai 40 ribu penumpang per hari,” tutur Kepala Seksi Pemanfaatan Sarana dan Prasarana BPKARSS, Aditya Yunianto, dilansir dari Antara. “Kami juga akan melakukan antisipasi, di antaranya mengerahkan sumber daya manusia (SDM) proliner di lapangan dalam mengatur pergerakan penumpang, baik yang naik LRT maupun yang turun.”
Ia menambahkan, pihaknya nanti juga akan melakukan penambahan layanan lainnya sehingga masyarakat dapat lebih nyaman menggunakan LRT Sumsel. BPKARSS sendiri menargetkan jumlah penumpang LRT Sumsel dapat mencapai 4 juta orang pada tahun 2023 ini, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 3 juta orang.
Sementara itu, Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre III Palembang, Aida Suryanti, mengatakan bahwa untuk mendukung konektivitas LRT Sumsel serta memberikan kemudahan dan memaksimalkan keterjangkauan LRT Sumsel bagi masyarakat serta melengkapi integrasi antar-moda. Saat ini, ada tujuh koridor feeder LRT Musi Emas dan akan bertambah secara bertahap. “Keberadaan feeder LRT Musi Emas ini merupakan salah satu upaya untuk menjawab kebutuhan angkutan penumpang bagi masyarakat pengguna LRT,” kata dia.
Pada akhir pekan kemarin, LRT Palembang kedatangan sejumlah model dari Jejak Aisyah, salah satu gerakan yang dibuat Angel Pakpakan untuk mendukung perajin Indonesia, yang menggelar trunk show. Trunk show ini diadakan dalam gerbong LRT dengan harapan pencinta wastra dan fashion dapat mengekspresikan fashion di mana saja mereka berada dan bisa berkontribusi terhadap sekitar.
“Trunk show diadakan di dalam kereta LRT Sumsel ini adalah salah satu upaya kami dalam mendukung UMKM agar tetap dapat bertahan di masa ekonomi seperti saat ini,” ujar Kepala BPKARSS, Rode Paulus. “Dengan adanya kegiatan ini, Kain Jumputan khas Sumatera Selatan dan Kain Ulos khas Sumatera Utara menjadi semakin dikenal oleh seluruh masyarakat, khususnya para perempuan Kota Palembang.”
Leave a Reply