PURWOKERTO – Peristiwa pelemparan batu pada kereta api yang melintas frekuensi cukup tinggi akhir-akhir ini. Sejak Januari hingga Oktober 2013 udah terdapat 24 kali peristiwa pelemparan di wilayah Daop 5 Purwkokerto. Selain tindakan pelemparan di wilayah ini juga terjadi tiga kali sabotase.
Surono, Manager Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto menjelaskan tindakan vandalisme yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab ini telah mengakibatkan tiga orang penumpang mengalami luka-luka. Bukan hanya korban luka, terdapat pula kerusakan berupa kaca jendela pecah dan pintu gerbong mengalami kerusakan.
“Dari 24 kali pelemparan kereta api yang sedang melintas di wilayah Daop 5 Purwokerto, frekuensi terbanyak terjadi di wilayah Kabupaten Cilacap yakni 10 kali. Kemudian di wilayah Kabupaten Kebumen sebanyak enam kali kejadian, di wilayah Kabupaten Banyumas empat kali kejadian, Kabupaten Brebes tiga kali kejadian dan Kabupaten Tegal satu kejadian,” ungkapnya.
Kerusakan kaca jendela dan pintu ini mengakibatkan PT KAI Daop 5 mengalami kerugian material sekitar Rp 200 juta. Kerugian ini belum termasuk pada kerugian akibat tidak beroperasinya gerbong yang rusak.
Wilayah yang rawan peristiwa pelemparan yaitu di wilayah Cilacap di jalur antara stasiun Gandrungmangu – Sidareja, jalur antara stasiun Jeruklegi-Kawunganten dan jalur antara stasiun Gumilir-Cilacap. Ketiga jalur tersebut merupakan jalur rawan sekali terkena gangguan.
Sedangkan di wilayah Kebumen jalur yang rawan adalah jalur antara stasiun Ijo – Kutowinangun. Wilayah Purwokerto jalur rawan adlah wilayah antara stasiun Kretek sampai Prupuk yang berada di wilayah Kabupaten Brebes.