
Jakarta – Setelah insiden bom di Kampung Melayu pada Rabu (24/5) lalu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan meningkatkan keamanan di dua stasiun besar, yakni Stasiun Senen dan Stasiun Gambir terutama memasuki musim mudik Lebaran 2017 seperti saat ini.
Menurut Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, pihaknya menambah personel TNI sebanyak 1.437 orang di seluruh wilayah. Sedangkan Bawah Kendali Operasi (BKO) TNI dan Polri berjumlah 266 personel. “Terkait (persiapan) jangka waktu dekat ini, merujuk kepada kejadian (teror bom) di Kampung Melayu, kami melakukan penjagaan besar di Gambir dan Senen,” ungkap Edi Sukmoro.
“Waktu operasi Lebaran ini segera kami sesuaikan, kami juga mengupayakan secara ketat untuk menjaga secara langsung di titik boarding, sekaligus mengecek lingkungan stasiun,” imbuhnya.
Di samping itu KAI akan mulai melaksanakan piket menjelang Lebaran pada 10 hari sebelum Hari Raya Idul Fitri (H-10) dan 10 hari setelah Lebaran (H+10). “Tapi dari hari ini pun kami sampaikan ke direksi agar selalu melakukan kegiatan di pusat-pusat stasiun,” kata Edi.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Prasetyo Boeditjahjono menuturkan jika nantinya pihaknya juga akan menyiapkan kereta api tambahan untuk mendukung momen mudik Ramadan dan Lebaran. Selain itu, Prasetyo juga mengharapkan fasilitas angkutan motor gratis bisa lebih baik dari tahun sebelumnya.
Pemesanan tiket kereta api untuk 4 hari sebelum Lebaran (H-4) saat ini telah ludes terjual. Tetapi masih tersedia tiket untuk 9 hari sebelum Lebaran (H-9). “Dan ini (tiket h-9) sudah cukup banyak yang habis, ini pemesanan kami lakukan dengan baik,” sambung Edi.
Di sisi lain Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengimbau seluruh penyelenggara angkutan di stasiun, bandara, maupun pelabuhan untuk memperketat pengamanan usai teror bom di Kampung Melayu. “Hal yang penting berkaitan dengan keamanan adalah suatu keharusan oleh karenanya kami mengharuskan ramp check,” ucap Budi.