Perlintasan Kereta Api Jalan Angkasa Ditutup, Lalu Lintas Malah Makin Macet

Perlintasan kereta api di Jalan Raya Angkasa - poskotanews.com
Perlintasan kereta api di Jalan Raya Angkasa - poskotanews.com

di Jalan Raya Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat ditutup oleh gabungan Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Kementerian Perhubungan. Akibatnya, akses Jalan Angkasa Raya ke Jalan Gunung Sahari tak bisa dilalui oleh para pengendara. Ribuan mobil dan sepeda motor pun terpantau terjebak macet sejak pagi hingga malam hari, baik dari arah Pekan Raya Jakarta (PRJ) dan Jalan Gunung Sahari.

Pihak Dishub telah memasang beton yang menutup jalan arah ke perlintasan KA. Di atas beton dipasang spanduk dengan tulisan, “Penutupan Perlintasan Api Jalan Angkasa. Uji coba tanggal 13-27 Oktober 2017. Penutupan permanen mulai 3 November 2017. Bagi jalan yang akan melalui perlintasan kereta api Jalan Angkasa, masuk via underpass jalan angkasa, atau mencari jalan alternatif.”

Beberapa pengendara merasa dirugikan dengan penutupan jalan tersebut karena membuat mereka terpaksa terjebak macet yang cukup panjang. Salah satu hal yang dipertanyakan adalah mengapa tulisan tersebut dipasang di ujung jalan buntu, bukannya dipasang di jalan sebelum underpass supaya para pengendara dapat langsung melalui underpass.

Karena pengumuman baru dipasang di ujung jalan buntu, banyak pengendara yang bingung dan harus berbalik arah sekitar 1 km untuk memasuki underpass Jalan Angkasa Raya. Alternatif lainnya dengan masuk jalan sempit di samping rel sebelah kanan.

“Penutupan di perlintasan KA dilakukan petugas sejak 13 Oktober benar-benar merugikan . Petugas sangat tidak manusiawi dalam mengambil kebijakan,” ujar HM Fuadi, toko masyarakat Kemayoran, Sabtu (14/10), seperti dilansir Poskotanews.

Lebih lanjut Fuadi mengatakan bila penutupan persimpangan kereta api tersebut tak terlalu mendesak. Pasalnya pemerintah seharusnya dapat mengatur jalanan menggunakan palang pintu seperti yang telah dilakukan selama ini. Akses menjelang persimpangan rel kereta api ini telah ditutup mulai Jumat (13/10) malam.

“Sebelumnya saja sudah macet, apalagi jalan di atas sudah ditutup, kini di terowongan macetnya makin luar biasa. Hanya untuk menyeberang lampu merah Hotel Golden saja butuh waktu lebih dari setengah jam,” cetus pengendara mobil bernama Amir.