
JAYAPURA – Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pemerintah pusat akan membangun rel kereta api di Papua. Jokowi mengatakan pembangunan akan dilakukan mulai tahun 2015, yang dimulai dengan uji kelayakan pada bulan Januari. Jokowi juga menyatakan telah memerintahkan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk segera memulai studi terhadap rencana pembangunan jalur kereta api tersebut.
“Studi dimulai Januari tahun depan,” ujar Jokowi di Gelanggang Olahraga Waringin, Jayapura pada Sabtu, 27 Desember 2014 seperti dikutip tempo.co.
Menurutnya, studi yang belum pernah dilakukan ini diharapkan dapat rampung dalam waktu 6-8 bulan.
“Setelah studi selesai, jangan berhenti. Langsung dimulai saja pembangunan jalur kereta di Papua. Ada uang berapa pun, langsung dimulai pembangunannya.” Tegas Jokowi.
Jokowi juga berharap pemimpin daerah dapat membantunya dalam membebaskan lahan. Menurutnya, proyek infrastruktur biasanya akan kesulitan dalam hal pembebasan lahan.
“Jadi, saya minta gubernur, bupati, walikota turut membantu membebaskan lahan. Setelah itu yakin akan jalan dengan baik,” jelasnya.
Selain jalur kereta api, pemerintah pusat juga menjanjikan pembangunan jembatan penghubung dari Hamadi-Holtekam yang menghubungkan Distrik Jayapura Selatan ke Muara Tami, Kota Jayapura. Proyek ini ditaksir senilai Rp1,4 triliun. Dana pembangunan jembatan bersumber dari sejumlah tempat yakni APBD Kota Jayapura, APBD Provinsi Papua, dan Pemerintah Pusat lewat kementrian terkait.
Sebelumnya, Jokowi telah menyatakan rencananya untuk memulai pembangunan rel kereta api di Papua dalam telekonferensi dengan Pemerintah Provinsi Papua di Situation Room, Bina Graha, Jakarta, 8 Desember 2014 silam.