Stasiun Lawang (LW) merupakan stasiun kereta api kelas I yang terletak di Jalan Trikora Mulyoarjo, Lawang, Malang. Stasiun yang letaknya paling utara di Kabupaten Malang ini berada di bawah manajemen Daerah Operasi VIII Surabaya.
Stasiun ini merupakan stasiun tertinggi di wilayah Daop VIII Surabaya, yakni pada ketinggian 491 m di atas permukaan laut. Imbasnya, jalur antara Bangil-Lawang, yang berjarak sekitar 31 km, tergolong terjal, dengan kemiringan sekitar 15,3%. Pasalnya, Stasiun Bangil, yang notabene merupakan stasiun percabangan antara jalur Surabaya, Malang, dan Probolinggo , terletak pada ketinggian +9 m. Meski begitu, jalur ke selatan relatif menurun.
Stasiun Lawang pertama kali dibangun pada tahun 1887, semasa pemerintahan Hindia Belanda, dan menjadi bangunan tertua di Lawang. Diperkirakan, pembangunannya bersamaan dengan pembangunan jalur kereta api Bangil-Sengon-Lawang-Malang yang dikerjakan oleh perusahaan kereta api milik pemerintah Hindia Belanda, Staatspoorwegen, sebagai proyek jalur kereta api di Jawa untuk line menuju timur.
Peninggalan arsitektur Hindia Belanda hingga sekarang masih dipertahankan stasiun ini. Stasiun Lawang memiliki peron yang ditutupi langit-langit yang terbuat dari seng berkualitas dan ditopang kerangka kayu pilihan yang kokoh.
Stasiun yang terletak tepat di pinggir jalan utama Malang-Surabaya dan di seberang pasar ini, memiliki 3 jalur, dengan jalur 1 sebagai jalur sepur lurus sedangkan jalur 2 dan 3 sebagai jalur untuk persilangan. Ke arah utara, jalur kereta api akan melintas di bawah jembatan layang.
Kereta api yang beroperasi di stasiun ini adalah:
- KA eksekutif Bima, tujuan Malang atau ke Jakarta lewat Surabaya.
- KA ekonomi AC plus Jayabaya, tujuan Malang atau ke Jakarta lewat Surabaya.
- KA ekonomi AC Tawang Alun, tujuan Malang Kotalama atau Banyuwangi.
- KA ekonomi AC Penataran, tujuan Surabaya (Gubeng atau Surabaya Kota) atau Blitar lewat Malang.
- KA ekonomi AC Tumapel, tujuan Surabaya Kota atau Malang (lebih sering disebut juga dengan Penataran).
Berikut jadwal kereta api di Stasiun Lawang berdasarkan GAPEKA 2015.
No. KA | KA | Tujuan | Kelas | Tiba | Berangkat |
152/153 | Jayabaya | Malang Kotabaru (ML) | Ekonomi AC Plus | 00.50 | 00.54 |
460 | Tumapel/Penataran | Surabaya Kota (SB) | Ekonomi AC | 05.01 | 05.05 |
459 | Penataran | Blitar (BL) via Malang Kotabaru (ML) | 06.31 | 06.34 | |
462 | Surabaya Kota (SB) | 07.38 | 07.45 | ||
44/45 | Bima | Malang Kotabaru (ML) | Eksekutif Satwa | 07.43 | 07.47 |
461 | Penataran | Blitar (BL) via Malang Kotabaru (ML) | Ekonomi AC | 09.37 | 09.41 |
151/154 | Jayabaya | Surabaya Pasarturi (SBI) bersambung Jakarta Pasar Senen (PSE) | Ekonomi AC Plus | 12.08 | 12.15 |
208/209 | Tawang Alun | Malang Kotalama (MLK) | Ekonomi AC | 12.13 | 12.20 |
464 | Penataran | Surabaya Kota (SB) | 12.51 | 12.55 | |
463 | Blitar (BL) via Malang Kotabaru (ML) | 13.50 | 13.53 | ||
43/46 | Bima | Surabaya Gubeng (SGU) bersambung Jakarta Gambir (GMR) | Eksekutif Satwa | 14.48 | 14.52 |
210/207 | Tawang Alun | Banyuwangi Baru (BW) | Ekonomi AC | 16.18 | 16.21 |
466 | Penataran | Surabaya Gubeng (SGU) | 17.36 | 17.40 | |
465 | Blitar (BL) via Malang Kotabaru (ML) | 19.53 | 20.00 | ||
468 | Surabaya Kota (SB) | 20.33 | 20.36 | ||
467 | Tumapel/Penataran | Malang Kotabaru (ML) | 21.54 | 22.06 |