Profil Stasiun Pasuruan (PS), Salah satu yang Tertua di Jawa Timur

Pasuruan (PS) merupakan sebuah stasiun kelas II yang terletak di sebelah barat Pasar Kota Pasuruan, tepatnya di Jalan Stasiun No. 1, Kelurahan Trajeng, Kota Pasuruan, . Di wilayah Daerah Operasional IX, Stasiun Pasuruan menjadi stasiun aktif paling barat, dengan berdiri di atas ketinggian +3 mdpl.

Stasiun Pasuruan memiliki 4 jalur aktif yang dua diantaranya digunakan sebagai sepur lurus, sedangkan satu jalur lainnya dimanfaatkan sebagai jalur badug menuju gudang.

Dalam kesehariannya, Stasiun Pasuruan melayani dari 5 jenis api kelas campuran maupun , diantaranya Kereta Api Mutiara Timur Siang (ke Banyuwangi), Kereta Api Logawa (Jember – Surabaya – Purwokerto), Kereta Api Sri Tanjung (Banyuwangi – Surabaya – Yogyakarta), Kereta Api Tawang Alun (Banyuwangi – Bangil – Malang) dan Kereta Api Probowangi (Banyuwangi – Surabaya).

Sesuai data terbaru Gapeka 2015, berikut kami tampilkan informasi berkaitan dengan dan rute kereta api yang melintas di Stasiun Pasuruan:

Nama & No. KA Tujuan Kelas Datang Berangkat
KA Probowangi (219) Banyuwangi Baru (BW) Ekonomi AC 05.48 05.50
KA Logawa (190/187) Surabaya Gubeng (SGU), bersambung Purwokerto (PWT) 07.37 07.39
KA Mutiara Timur Siang (87) Banyuwangi Baru (BW) Eksekutif & 10.10 10.12
KA Tawang Alun (208/209) Bangil (BG), bersambung Malang Kota lama (MLK) Ekonomi AC 10.37 10.39
KA Sri Tanjung (196/193) Surabaya Gubeng (SGU), bersambung Yogyakarta Lempuyangan (LPN) 11.58 12.00
KA Sri Tanjung (194/195) Banyuwangi Baru (BW) 15.44 15.46
KA Logawa (188/189) Jember (JR) 16.42 16.44
KA Tawang Alun (210/207) Banyuwangi Baru (BW) 17.49 17.51
KA Probowangi (220) Surabaya Kota (SB) 19.27 19.29

Stasiun Pasuruan mulai dibangun pada pertengahan tahun 1870-an, bersamaan dengan jalur kereta api yang menghubungkan Kota Surabaya dengan Kota Malang. Pembangunan stasiun ini juga diperkirakan bersamaan dengan pembangunan jalur rel kereta api Surabaya-Bangil-Pasuruan sepanjang 63 kilometer yang dikerjakan oleh Staatsspoorwegen di tahun 1876-1878. Tak mengherankan jika stasiun ini dimasukkan dalam daftar stasiun kereta api tertua di Jawa Timur.

Bangunan Stasiun Pasuruan sendiri terakhir kali mendapat renovasi pada tahun 2014 lalu. Meski telah direnovasi beberapa kali, gaya arsitektur bangunan Stasiun Pasuruan masih dipertahankan seperti bentuk aslinya yang merupakan peninggalan zaman kolonial Belanda.

Dulunya, dioperasikan jalur trem milik PsSM (Pasoeroean Stoomtram Maatscappij) yang bercabang dari jalur 1 melewati Pecinan (Jalan Niaga) menuju Sengon, namun kini telah berganti status menjadi nonaktif. Selain itu, PsSM juga mengelola jalur kereta api menuju Wonorejo dan Winongan, yang juga telah dibekukan.