MEDAN – Pelabuhan Kuala Tanjung, Medan sebentar lagi akan terhubung dengan sarana kereta api. Pembangunan stasiun di pelabuhan tersebut dikabarkan sudah mencapai 97,3 persen. Nantinya, kereta api akan menghubungkan Pelabuhan Kuala Tanjung dengan kawasan Sei Mangkei, yang diharapkan dapat mempersingkat distribusi logistik di Sumatera Utara.
“Stasiun ini langsung terhubung dengan pelabuhan. Jalurnya dari Sei Mangkei ke Pelabuhan Kuala Tanjung. Dari Belawan juga bisa, tetapi dari Sei Mangkei yang utama,” papar Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dilansir Tempo. “Progres pembangunan Stasiun Pelabuhan Kuala Tanjung hingga saat ini mencapai 97,30 persen. Dengan adanya stasiun, distribusi logistik akan lebih dekat sehingga harga barang bisa lebih murah dan terjangkau.”
Budi menambahkan, saat ini, angkutan barang dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei menuju Pelabuhan Belawan sejauh 140 km dan memakan waktu tempuh kurang lebih empat jam. Dengan adanya jalur kereta api Bandar Tinggi-Kuala Tanjung, maka angkutan barang tidak akan melewati Pelabuhan Belawan, tetapi melewati Pelabuhan Kuala Tanjung dengan jarak tempuh menjadi 40 km dan waktu tempuh berkisar 1 jam.
“Dengan panjang lintasan 21,5 km, proyek ini akan mendukung konektivitas Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei menuju Pelabuhan Kuala Tanjung dan sebaliknya,” sambung Budi. “Hal itu sesuai dengan program pemerintah untuk melakukan pembangunan infrastruktur, khususnya kawasan terpadu industri, pelabuhan, dan kereta api.”
Selain itu, menurut Budi, dengan keberadaan angkutan kereta api ini, diharapkan dapat meningkatkan potensi perekonomian yang ada di sekitar wilayah tersebut. Pasalnya, dalam pengerjaan jalur di Stasiun Pelabuhan Kuala Tanjung, terdapat juga program padat karya dan melibatkan 100 pekerja dari wilayah sekitar, sehingga mampu membantu pendapatan warga sekitar.