Bekasi – Proyek pembangunan dua rel ganda atau double-double track (DDT) rute Manggarai-Bekasi-Cikarang saat ini telah menunjukkan progres. Kementerian Perhubungan dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana mengujicoba pengoperasian kereta rel listrik (KRL) alias commuter line relasi Manggarai-Bekasi-Cikarang pada Jumat, 28 Juli 2017 depan.
Menurut Kepala Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Joice Hutajulu, pembangunan Stasiun Bekasi Timur yang berada di Jalan IR Juanda, Margajaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi akan dimanfaatkan menjadi stasiun perlintasan KRL, Kereta Rangkaian Daerah (KRD), dan kereta jarak jauh. Tetapi Joice mengungkapkan bahwa rangkaian kereta yang bisa berhenti di stasiun baru tersebut hanyalah KRL.
Lebih lanjut, Supervisor Pembangunan Stasiun Bekasi Timur, Ferry Cristasana menuturkan jika pembangunan Stasiun Bekasi Timur saat ini sudah pada tahap finishing dan progresnya mencapai 90%. Sementara itu 10% sisanya digunakan sebagai penyelesaian bagian dalam dan luar stasiun, penyelesaian landscape, dan pengujian operasional (commissioning test).
“Informasinya Jumat pekan ini ada uji coba dari Kementerian Perhubungan. Kita sendiri dikasih target sampe agustus, itu buildingnya saja,” paparnya seperti dilansir Republika.
Seluruh infrastruktur Stasiun Bekasi Timur ditargetkan rampung 2 bulan lagi seiring dengan pengoperasian KRL Commuter Line rute Manggarai-Cikarang. Stasiun Bekasi Timur nantinya juga dilengkapi fasilitas lift khusus penumpang difabel dan orang tua. Pasalnya sebelum masuk dalam peron, penumpang diharuskan naik tangga terlebih dahulu.
“Sebenarnya sudah bisa dipakai untuk naik-turun penumpang, tapi kan masih berisiko, karena masih ada pekerjaan,” tutur Pengawas Proyek Pembangunan Stasiun PT Wijaya Karya, Rahmat.
Sementara itu Mechanical Electrical Building di Stasiun Bekasi Timur, Agus Imam mengungkapkan sistem di stasiun baru ini meliputi persinyalan hingga elektrifikasi sudah dapat dipakai. “Jadi kereta listrik sudah bisa berhenti di sini. Makanya informasinya akan ada uji coba,” kata Imam.
Peron Stasiun Bekasi Timur sendiri mempunyai panjang sejauh 90 meter yang diperkirakan melebihi panjang rangkaian KRL. Di sektor keamanan, Stasiun Bekasi Timur memiliki CCTV, Safety Alarm, peralatan pemadam kebakaran yang terhubung dengan control room. Kemudian ada pula 2 elevator yang terhubung dengan peron dan lobby, ruang First Aid untuk ibu hamil dan menyusui, serta jalur khusus penumpang difabel.
“Kita menyediakan RAM yang dikhususkan untuk kaum disabilitas. Jadi dari depan parkir ini kita sediakan jalan lagi untuk kaum disabilitas yang menggunakan kursi roda langsung menuju elevator untuk akses ke lantai satu,” tandas Ferry.