Jakarta – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) terus berupaya untuk merampungkan proses pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Saat ini kabarnya progres proyek KCJB telah mencapai 86 persen. Uji coba KCJB akan dilakukan pada Maret 2023 dan dijadwalkan beroperasi pada Juni 2023.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau proyek pembangunan KCJB pada Sabtu (1/10) lalu menjelang kunjungan Presiden Joko Widodo bersama Presiden China Xi Jinping pada November 2022 ketika dilaksanakannya KTT G20 dengan menaiki kereta inspeksi. “Suatu kebanggaan bahwa Indonesia adalah negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki kereta cepat,” ujar Budi, seperti dilansir dari Republika.
Lebih lanjut Budi menjelaskan, saat ini yang jadi fokus utama penyelesaian KCJB yang membentang dari Stasiun Halim-Stasiun Karawang-Stasiun Padalarang-Stasiun dan Depo Tegalluar adalah dari Stasiun Halim Jakarta sampai dengan Stasiun Padalarang. Stasiun Padalarang akan jadi stasiun perjumpaan antara kereta cepat dengan kereta feeder KCJB yang akan menuju Stasiun Bandung.
“Kita targetkan perjalanan kereta cepat dari Jakarta ke Bandung akan menempuh waktu 52 menit. Dari Jakarta ke Padalarang 30 menit dan dari Padalarang ke Bandung (menggunakan kereta feeder) 22 menit,” jelas Budi.
Sebelum meninjau proyek KCJB, Budi juga meninjau Stasiun Padalarang yang sedang dibangun sejumlah pembangunan prasarana perkeretaapian. Pembangunan prasarana tersebut dilakukan untuk memperlancar perjalanan kereta feeder KCJB dari Stasiun Padalarang-Stasiun Cimahi-Stasiun Bandung.
Pemerintah juga melakukan penataan rel (emplasemen) di stasiun-stasiun antara Padalarang-Bandung. Kemudian, penanganan perlintasan sebidang dengan membangun Flyover dan jembatan penyeberangan orang di tiga titik yaitu di Ciroyom, Cimindi, dan Pusdikpom, Cimahi.
Selain untuk kereta feeder KCJB, jalur Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung yang merupakan kawasan heritage nantinya juga bakal dilalui kereta api lokal Bandung Raya yang dioperasikan PT KAI Commuter. Jalur KA Padalarang-Bandung itu melewati sejumlah stasiun, yaitu Stasiun Gadobangkong, Stasiun Cimahi, Stasiun Cimindi, Stasiun Andir, Stasiun Ciroyom, dan Stasiun Bandung.
Adapun satu rangkaian KCJB terdiri dari 8 kereta dengan kapasitas mencapai 601 pelanggan. Dari sisi kelas pelayanan terbagi menjadi VIP Class sebanyak 18 pelanggan, First Class sebanyak 28 pelanggan, dan Second Class sebanyak 555 penumpang. Tarif yang dipatok sekitar Rp250.000 hingga Rp350.000, namun saat ini tarif itu masih terus dikaji dalam berbagai aspek.
Leave a Reply