Proyek Monorel dan Trem Surabaya Akan Dilelang

– Pemkot Surabaya sedang mematangkan megaproyek dan . Rencananya, pada pekan keempat Juli 2013 seluruh investor diundang. Di situ dituangkan penjelasan mengenai yang menelan anggaran Rp 10,2 triliun itu. Bahkan, World Bank juga tertarik dan turut memberikan alternatif-alternatif bagi proyek angkutan masal cepat tersebut.

“World Bank tertarik dengan program ini. Mereka akan memberikan banyak solusi bagi realisasi proyek masal,” kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kemarin (18/7). Risma yakin saat lelang dibuka akan banyak investor yang tertarik mendanai proyek tersebut. Diperkirakan, akan ada investor dari dalam dan luar negeri.

Visualisasi trem melintasi Jl. Raya Darmo
Visualisasi trem melintasi Jl. Raya Darmo

Pemkot juga akan mempresentasikan secara lengkap, seluruh masterplan Surabaya. Sehingga, calon investor akan mendapatkan gambaran lengkap mengapa harus ada monorel dan trem.  Pemkot Surabaya sebelumnya memang berkonsentrasi membangun jalur monorel yang membentang dari timur ke barat, yakni Sentra Ikan Bulak (SIB) dan Pakuwon Trade Center. Sedangkan trem membentang dari selatan, yakni Terminal Joyoboyo hingga kawasan Perak. Nantinya investor yang tertarik bisa memilih rute mana yang memungkinkan dibangun terlebih dahulu.

“World Bank akan memberikan penjelasan-penjelasan tentang jalur yang dipilih. Cara itu akan membikin subsidi yang ditanggung pemkot lebih menurun dan lebih terjangkau,” kata Risma.

Pemkot akan terus memantapkan lelang monorel dan trem tersebut. Pemkot pun membagi tahun 2013 ini dalam beberapa tahap. Catur wulan pertama, pemkot menyiapkan dokumen lelang. Catur wulan kedua adalah pelaksanaan lelang investasi. Catur wulan ketiga akan dimulai pekerjaan konstruksi hingga setahun penuh 2014. Nanti, catur wulan pertama 2015, monorel dan trem benar-benar beroperasi.

trem-monorel-surabayaUntuk mendatangkan investor, pemkot pun mengirim surat penawaran mau berinvestasi ke Surabaya melalui sejumlah kantor kedutaan negara-negara maju.

Ketua Lelang Monorel Dedy Irianto mengatakan, pihaknya tengah berkonsultasi dengan perwakilan World Bank di Jakarta. “Soal hasilnya, saya belum bisa ungkapkan. Harus melaporkan dulu ke pimpinan,” kata pria yang juga kepala bina program itu.
(YAP/JPNN)

Tentang Masinis 182 Articles
Memulai karir menulis sejak duduk di bangku SMP sebagai layouter dan redaktur, dan membawa proses kepenulisannya hingga di bangku kuliah. 10 tahun terakhir aktif sebagai tenaga desainer di sebuah perusahaan yang berpusat di Malang. Beberapa tahun terakhir menjadi penumpang setia kereta api pagi rute Malang-Surabaya yang berangkat dari Stasiun Kotabaru jam 04.20 setiap hari. Sejak itu, penulis tertarik dengan segala hal tentang kereta api dan sistem transportasi publik.