Proyek monorel yang mulai makrak sejak tahun 2004 mulai dikerjakan kembali oleh PT Jakarta Monorail. Proyek monorel ini untuk tahap awal yang dibangun adalah Jalur Hijau sepanjang 11 kilometer.
Rosa Bovananto, Direktur Teknis PT Jakarta Monorail mengungkapkan bahwa Stasiun Dukuh Ats akan menjadi stasiun monorel yang terbesar. Hal ini disebabkan karena stasiun tersebut akan terintregrasi dengan tiga transportasi yaitu Transjakarta, mass rapid transit dan kereta.
Rancangan dari PT Jakarta Monorail stasiun Dukuh Atas, stasiun yang dibangun dekat Kali Krukut ini nantinya akan memiliki 10 lantai. Stasiun ini juga akan menjadi landmark dari monorel,
“Karena letaknya yang ada di pusat kota sehingga bisa sekaligus menjadi kawasan bisnis dan area publik,” katanya.
Lantai paling bawah pada gedung stasiun ini menjadi ruang publik dan merupakan stasiun integrasi antarmoda. Lalu lantai atasnya untuk pembelian tiket dan kawasan retail yang dapat pla digunakan sebagai ruang publik.
Lalu selanjutnya peron dan retail berturut-turut hingga lantai ke 10 yang akan dijadikan kawasan pusat bisnis alias perkantoran.
Stasiun Dukuh Atas ini nanatinya memiliki desain dengan nuansa Betawi di atap-atapnya. Dumber daya stasiun akan didapatkan dari energe matahari. Sedangkan stasiun lainnya akan dibangun lebih sederhana. Seperti stasiun Kuingan Centaral akan dibangun 5 lantai.
Hampir semua desain stasiun nantinya akan memiliki konsep ruang publik, energi solar dari matahari dan dengan ornamen betawi.
Pembangunan stasiun ini akan dilakukan sekitar Juli 2014. Saat ini proyek monorel PT Jakarta Monorail masih fokus dengan pembangunan tiang pancang yang diperkirakan rampung dalam 3 bulan.