
Makassar – Selama beberapa bulan terakhir ini proyek kereta api trans Sulawesi, Makassar-Parepare mangkrak. Tidak terlihat adanya pekerja yang melanjutkan pembanguna rel KA pertama di Kabupaten Barru tersebut.
Dinas Perhubungan (Dishub) Barru menuturkan bahwa pihak tak tahu kelanjutan proyek KA Trans Sulawesi tersebut. “Itu urusan provinsi dan kementerian. Kami juga tidak tahu karena memang itu APBN,” ujar Kadishub Barru, Abu Bakar, Senin (3/10).
Abu Bakar berpendapat jika terhentinya pengerjaan KA Trans Sulawesi itu karena terganjal masalah dana. Menurutnya, proyek itu mungkin baru dilanjutkan kembali tahun 2017 mendatang.
“Yang saya dengar tidak ada dananya, makanya distop dulu, kayaknya tahun depan baru dilanjut lagi,” kata Abu Bakar.
Sementara itu, di lain kesempatan Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo menuturkan jika tahun ini pihaknya sedang fokus mengerjakan sistem interkoneksi KA.
“Memang konsentrasinya kita ke sana dulu. Jadi, kita perbaiki dulu, jembatan-jembatannya seperti itu,” kata Syahrul, Rabu (5/10).
Interkoneksi yang dimaksud olehnya adalah jembatan layang atau jembatan penghubung. Sedangkan pembangunan jalan atau rel ia anggap tak terlalu memerlukan banyak waktu. “Kita fokus sementara untuk pengerjaan jembatan layang dan jembatan penghubung,” ujar Syahrul.
Selain itu Syahrul mengaku jika sampai sekarang proyek pembangungan KA Trans Sulawesi masih berjalanan dan dalam proses pengerjaan. “Sampai sekarang saya belum dengar ada hal yang mandek, semua proyek terus berjalan walaupun ada tentu pemadatan-pemadatan pada program lainnya,” tegas Syahrul.
Syahrul sendiri selama ini masih belum mendengar jika proyek itu terhenti. Walau begitu, menurutnya hal itu sangat mungkin terjadi, terutama karena perekonomian di Indonesia yang kerap mengalami fluktuasi.
“Tentu saja, karena situasi ekonomi atau keuangan negara terjadi kontraksi-kontraksi mungkin saja itu terjadi, tapi kalau untuk mandek, saya kira tidak. Yang ada mungkin pemadatan program,” tandasnya.