SOLO – Kementerian Perhubungan resmi memulai pengerjaan proyek rel kereta api layang terpanjang di Indonesia pada awal tahun 2022 ini. Merupakan bagian dari proyek rel ganda kereta api yang menghubungkan Solo dengan Semarang, proyek rel layang sepanjang 1,8 km itu akan dikerjakan secara bertahap dan diharapkan dapat mengatasi kemacetan di perlintasan sebidang Simpang Joglo, Surakarta.
“Lalu lintas di Simpang Joglo ini sangat padat dan menjadi titik kemacetan,” papar Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, di sela acara Ground Breaking Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Solo Balapan-Kalioso dan Rekayasa Lalu Lintas di Simpang Joglo Kota Surakarta, dikutip dari Antara. “Dengan adanya penataan ini, diharapkan dapat menyelesaikan masalah lalu lintas jalan dan pergerakan kereta api.”
Ia melanjutkan, jalur kereta di Simpang Joglo memiliki frekuensi pergerakan kereta api yang cukup padat, karena dilintasi tiga jenis kereta yaitu kereta jarak jauh (penumpang dan barang), kereta Bandara Adi Soemarmo (BIAS), dan kereta komuter Solo-Jogja. Simpang Joglo membuat waktu kedatangan (headway) kereta api menjadi lebih dari 30 menit. “Dengan dibangunnya rel layang, kami berharap headway kereta api turun signifikan menjadi kurang dari 15 menit,” tambah Budi.
Kementerian Perhubungan bersama Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Pemerintah Kota Surakarta bersinergi melakukan penataan perlintasan sebidang kereta api di Simpang Joglo. Penataan pertama yang dilakukan adalah pembangunan rel ganda kereta api layang sepanjang 1,8 km. Proyek rel ganda KA Solo Balapan-Kalioso dibangun dengan biaya sekitar Rp920 miliar, yang berasal dari rupiah murni dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), yang ditargetkan selesai 2023.
Selanjutnya, ada pula pembangunan underpass jalan nasional yang menghubungkan antara Jalan Ki Mangunsarkoro dengan Jalan Sumpah Pemuda yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR. Penataan berikutnya adalah pembebasan lahan jalan provinsi dan kabupaten/kota oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota Solo.
“Dengan dimulainya pekerjaan penataan Simpang Joglo, kami telah mengantisipasi dampak lalu lintas dan dampak sosial dengan baik, dengan melakukan sosialisasi dan komunikasi dengan masyarakat sekitar,” papar Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, dikutip dari Kompas. “Penataan ini juga bisa mengatasi banjir karena akan dibangun drainase menuju Sungai Kalianyar.”
Leave a Reply