Mombasa – Pemerintah China membantu proyek rel kereta baru milik pemerintah Kenya. Proyek rel kereta baru ini bernilai US$ 13,8 miliar (Rp 138 triliun).
Proyek rel kereta baru ini direncanakan akan dapat meningkatkan intensitas perdagangan Kenya di wilayah regional. Tahap awal pelaksanaan proyek ini akan dilakukan pembangunan rel yang membentang dari kota pelabuhan Mombasa ke ibu kota Nairobi yang berada dipegunungan.
Nantinya, rel kereta yang dibangun ini nantinya akan tersambung hingga ke Uganda dan bertemu dengan relyang telah ada di Rwanda dan Sudan Selatan. Pihak China akan membiayai proyek ini 450 km seksi pertama (Mombasa – Nairobi) senilai US$ 5,2 miliar (Rp 52 triliun).
“Apa yang kami lakukan sekarang ini akan memberi perubahan tidak hanya di Kenya tapi juga di seluruh regional Afrika,” kata Presiden Kenya Uhuru Kenyatta saat peletakan batu pertama mega proyek ini seperti dikutip dariAFP.
“Sebagai hasilnya, negara-negara di timur Afrika akan menjadi tujuan investasi yang kompetitif. Perkembangan negara-negara di regional memberi pengaruh yang baik bagi negara kita,” katanya.
Proyek rel kereta baru ini akan menggantikan rel kereta lama yang telah dibangun pada masa kolonial Inggris. Proyek ini merupakan salah satu proyek yang terbesar di Afrika sepanjang sejarah.
“Kenya sedang beranjak maju. Proyek ini akan menjadi tonggak sejarah Kenya dan Afrika bagian timur,” kata Duta Besar China di Kenya Liu Guangyuan pada kesempatan yang sama.
Sesi pertama yang didanai oleh China ini akan dikerjakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) China Road and Bridge Corporation (CRBC). Proyek rel kereta baru ini diperkirakan akan selesai pada tahun 2017.