Jakarta – Bovananto, Direktur Teknis PT Jakarta Monorail mengatakan akan ada empat lokasi yang dijadikan tempat integrasi monorel dengan moda transportasi umum lainnya. Empat lokasi itu diantaraya Dukuh Atas, Kampung Melayu, Tebet, dan Palmerah. “Ini akan bergabung dengan transportasi umum lainnya seperti MRT, kereta api, atau busway,”ujarnya kemarin.
Pengembangan bisnis atau transit oriented development (TOD) adalah tren kebutuhan integrasi sistem angkutan dengan kebutuhan lahan. Dalam panduan rancang kota yang didesain Pemerintah Jakarta, TOD pun sudah dibahas.
Nantinya pengembangan TOD di Dukuh Atas akan terhubung dengan moda transportasi lain seperti MRT, kereta api, atau busway. Di kampung Melayu TOD akan terhubung secara spesifik dengan bus. TOD di Tebet akan menghubungkan monorel dengan penumpang dari Depok.
“Untuk Palmerah, nantinya akan terhubung dengam stasiun yang dilewati commuter line. Nantinya juga bakal ada park and ride di sana.” imbuhnya.
Menurutnya, sampai saat ini, perusahaan masih menargetkan pendapatan yang berasal dari tiket sebanyak 60 persen dari total pendapatan. Sementara sisanya berasal dari pengembangan bisnis yang terhubung dengan moda transportasi lain.
Bonavanto juga menjelaskan, “Perusahaan lebih mengarah pada hubungan setiap stasiun dengan sejumlah roperti yang ada di sekitarnya.”
Untuk TOD yang sebenarnya seperti membangun rumah susun atau fasilitas umum lainnya yang berada di dekat stasiun, menurutnya belum dibicarakan lebih lanjut.