
JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Kereta Api Commuter Jabodetabek (KCJ) telah sepakat untuk meneken perjanjian kredit (PK) untuk mengembangkan sarana dan prasarana Kereta Rel Listrik (KRL) serta meningkatkan layanan KRL Jabodetabek.
Perjanjian kredit yang disepakati berupa kredit investasi sebesar Rp2,38 triliun atau maksimal 85 persen dari total biaya proyek pengembang prasarana. Perjanjian fasilitas kredit sindikasi dilakukan dengan empat bank, yaitu Bank Nasional Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri dan Bank Central Asia (BCA).
Proyek tersebut merupakan salah satu upaya untuk mencapai target jumlah penumpang 1,2 juta orang per hari di tahun 2019. Target tersebut disesuaikan dengan Perpres 83/2011.
“Penambahan kereta sangat mendesak untuk menampung penumpang yang jumlahnya terus bertambah belakangan ini,” Ungkap Direktur Keuangan PT KAI, Kurniadi Atmosasmito seperti dikutip okezone saat ditemui di Stasiun Gambir, Senin (10/11/2014).
Pihak KCJ mengatakan bahwa pihaknya akan menggunakan pinjaman sebesar Rp830 miliar yang mereka terima untuk menambah jumlah unit kereta rel listrik (KRL) sebanyak 860 unit.
“Kapasitas saat ini sudah 800 ribu penumpang per hari, dengan penambahan ini diharapkan akan mampu mencapai target 1,2 juta penumpang per hari,” kata Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek, Tri Handoyo saat menghadiri penandatanganan perjanjian kredit di Jakarta seperti dikutip antaranews.