Jakarta – Untuk mengakomodir tingginya kebutuhan masyarakat yang ingin pulang kampung pada saat mudik Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2018, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop II Bandung akan mengoperasikan 4 kereta api tambahan pada masa angkutan Lebaran.
“Yaitu KA (Kereta Api) Pasundan Lebaran, KA Kutojaya Lebaran, KA Lodaya Pagi Lebaran, dan KA Lodaya Malam Lebaran,” ujar Manajer Bagian Hubungan Masyarakat PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi II Bandung Joni Martinus, Selasa (13/3), seperti dilansir Tempo.
Lebih lanjut Joni menjelaskan jika di wilayah Daop II Bandung tersedia sekitar 61.764 tiket setiap harinya selama masa angkutan Lebaran 2018, yakni 22 hari mulai tanggal 5-26 Juni 2018. “Total perjalanan kereta api selama Angkutan Lebaran 2018 adalah 86 kereta yang terdiri atas 82 kereta reguler dan 4 kereta tambahan,” papar Joni.
Pada masa angkutan Lebaran 2018, PT KAI memprediksi kenaikan jumlah penumpang di Daop II akan mencapai 3% jika dibandingkan dengan Lebaran tahun lalu. Puncak arus mudik diperkirakan berlangsung pada Rabu, 13 Juni 2018 atau H-2 Lebaran dan arus balik terjadi pada Minggu, 17 Juni 2018 atau H+1 Lebaran.
Pemesanan tiket kereta api reguler untuk Lebaran 2018 dapat dilakukan sejak 90 hari sebelumnya, yaitu mulai tanggal 7-24 Maret 2018. Sementara itu untuk tiket kereta tambahan Lebaran baru bisa dipesan mulai bulan April 2018 depan. “Kereta tambahan akan mulai dioperasikan tanggal 4 Juni 2018 dengan pemesanan tiket mulai H-60,” jelas Joni.
Tiket kereta api untuk mudik Lebaran dapat dipesan 24 jam lewat aplikasi KAI Access, website PT KAI, hingga gerai minimarket. Pembelian tiket melalui loket di stasiun dibuka setiap hari mulai jam 09.00-16.00 WIB dan pemesanan lewat E-Kiosk atau vending machine stasiun dilayani sejak pukul 05.00-22.00 WIB.
Para penumpang yang memesan tiket lewat aplikasi KAI Access akan memperoleh fasilitas e-boarding untuk memudahkan melakukan proses boarding di stasiun lantaran penumpang tak perlu lagi mencetak tiket. Joni menuturkan, penumpang tinggal menunjukkan e-boarding di layar smartphone-nya pada petugas. Kemudian e-boarding tersebut akan di-scan dan muncul di layar komputer. “Mereka cukup memperlihatkan identitasnya tanpa harus mencetak lagi tiket boarding pass,” pungkasnya.