Yogyakarta – Usulan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk membuka lahan parkir baru di barat Stasiun Tugu mendapat respon positif dari PT KAI Daop 6 Yogyakarta. Rencananya, sebagian lahan di sisi barat Stasiun Tugu yang sering disebut ‘Bong Suwung’ ini akan disulap menjadi gedung parkir bertingkat.
Disampaikan oleh Hendy Helmi, Executive Vice President PT KAI Daerah Operasi 6 DIY, pihaknya telah menyanggupi permintaan sultan untuk menyediakan lahan yang akan dikelola sebagai lokasi parkir di sisi barat Malioboro. Sebelumnya, Pemda DIY juga telah merelokasi kantong parkir sisi timur ke Taman Parkir Abu Bakar Ali (ABA).
“Kita mendukung usaha Pemda DIY dalam membersihkan Malioboro, Sultan bilang akan menata wilayah Malioboro jadi kita coba bantu dengan membangun fasilitas parkir penunjang,” ujar Hendy, belum lama ini.
Di sisi barat Stasiun Tugu terdapat lahan seluas lebih dari 20 hektar. Menurut keterangan Hendy, pihaknya baru mengelola sekitar 5 hektar diantaranya sebagai lahan parkir baru. Meski area yang belum dikelola masih luas, Hendy menyatakan bahwa tak semua lahan akan digunakan sebagai area parkir. Menggunakan seluruh lahan untuk tempat parkir dianggap sebagai tindakan mubadzir, mengingat kawasan Malioboro tergolong premium.
“Rencananya (tempat parkir) vertikal, karena kita mencoba memanfaatkan lahan seefisien mungkin. Untuk desain, kita serahkan ke pemda untuk dikaji seberapa luas yang bisa dibangun dan berapa luas RTH (Ruang Terbuka Hijau)-nya,” papar Hendy.
Untuk diketahui, Sri Sultan HB X pernah menyebutkan bahwa kawasan Malioboro membutuhkan lahan parkir seluas 3 hektar. Sejauh ini, dua kantong parkir yang dibangun Pemda DIY di Ngabean dan ABA masih belum mencukupi kebutuhan parkir wisatawan maupun pengunjung Malioboro.