Cianjur – Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kementerian BUMN ke-21, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengadakan rangkaian kegiatan pasar murah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Selain untuk memeriahkan HUT Kementerian BUMN, pasar sembako murah ini juga sengaja diadakan sebagai bentuk kepedulian KAI terhadap masyarakat.
Adapun kegiatan pasar murah ini dilaksanakan di 2 titik, yakni di Desa Selajambe, Kecamatan Sukaluyu pada Selasa (19/3) dan Desa Ciranjang, Kecamatan Ciranjang pada (21/3). “Selain sebagai bentuk kepedulian KAI kepada masyarakat, kegiatan CSR semacam ini juga diharapkan dapat menumbuhkan semangat berbagi kepada sesama yang membutuhkan,” kata Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro, Jumat (22/3), seperti dilansir Detik.
Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 2 Bandung, Joni Martinus menambahkan, pemilihan kedua lokasi tersebut berkaitan dengan proses reaktivasi jalur KA Padalarang-Cianjur oleh Kementerian Perhubungan. Di masing-masing lokasi PT KAI menjual sebanyak 250 paket sembako murah dengan total bantuan senilai Rp 88.400.000 atau Rp 44.200.000 untuk tiap kecamatan.
Dalam program pasar murah tersebut, PT KAI memberikan potongan harga pada masyarakat untuk pembelian paket sembako senilai Rp 144.000 menjadi Rp 10.000. Adapun paket sembako tersebut berisi beras 5 kg, minyak goreng 2 liter, gula pasir 1 kg, susu kental manis 1 kaleng, mie instan 10 bungkus, dan goodie bag.
Hasil penjualan paket sembako itu juga akan dikembalikan lagi pada masyarakat dalam bentuk santunan pada 10 anak yatim di Kecamatan Sukaluyu dan Ciranjang. Hingga April 2019 mendatang, PT KAI akan mengadakan kegiatan Pasar Murah ‘Paket Pangan Murah’ dengan menjual total 30 ribu paket sembako di berbagai wilayah daerah operasi KAI di Pulau Jawa.
Tak hanya mengadakan pasar murah, PT KAI pun menunjukkan kepedulian pada masyarakat korban bencana banjir dan longsor di wilayah Madiun dan Yogyakarta. Pemberian bantuan berupa bahan makanan, air mineral, alat kebersihan, obat-obatan, pakaian, dan handuk. Kemudian bantuan untuk korban banjir dan longsor di Jogja berupa sembako, air mineral, genset, alat masak, obat-obatan, peralatan pembersih, terpal, selimut, buku tulis dan masker dengan total senilai Rp 50 juta.