Banyumas – Dalam rangka menyambut musim libur panjang Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 5 Purwokerto melakukan berbagai persiapan, salah satunya dengan memeriksa seluruh perlintasan yang ada di wilayah Daop 5 Purwokerto. Pemeriksaan jalur ini dilakukan agar kondisi lintas siap beroperasi untuk angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Sesuai dengan instruksi Direksi PT KAI, masa angkutan Natal 2017 dan Tahun baru 2018 (Nataru) akan dilaksanakan selama 17 hari terhitung mulai tanggal 22 Desember 2017 hingga 07 Januari 2018,” ujar Vice President (VP) PT KAI Daop 5 Purwokerto, Dwi Erni Ratnawati, Jumat (17/11), seperti dilansir Tribunnews.
Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Ixfan Hendriwintoko menambahkan bahwa PT KAI berupaya untuk menyiapkan sejumlah aspek keamanan dan keselamatan untuk pengguna jasa. Pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan jalur, titik-titik rawan yang dimiliki, jembatan, terowongan, dan wesel. Pihak KAI Daop 5 juga mengecek kemampuan SDM untuk menghadapi masa posko.
Selain KAI Daop 5 Purwokerto, KAI Daop 2 Bandung juga menyiagakan Flying Gang (Regu Siaga) di sejumlah lokasi untuk mengantisipasi daerah rawan longsor di musim penghujan ini. Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Joni Martinus mengatakan, Flying Gang tersebut dimaksudkan agar dapat menangani gangguan di jalur lintas secara cepat.
“Khusus untuk daerah-daerah rawan di Daop 2 telah disiapkan pos siaga. Misalnya di Km 107 antara Giganea – Purwakarta, Km 110 antara Stasiun Ciganea – Stasiun Sukatani dan Km 99 antara Stasiun Purwakarta dan Stasiun Cibungur,” ujar Joni, Rabu (15/11).
Petugas yang bertugas di pos siaga akan memantau dan menangani daerah rawan selama 24 jam. Dengan demikian, para penumpang diharapkan bisa merasa terjamin baik dari keamanan dan keselamatan. “Pemeriksaan dilaksanakan 3 kali dalam sepekan. Meliputi perawatan prasarana mulai dari jalan rel, jembatan, persinyalan, dan termasuk di dalamnya adalah perbaikan saluran-saluran air yang berada di sekitar jalur kereta api. Kami berharap dengan adanya upaya ini akan mampu menciptakan kondisi operasi perkeretaapian yang zero accident,” tandasnya.