
Banyuwangi – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 9 Jember rupanya tak hanya ingin semata fokus menggenjot bisnis transportasi. Perusahaan milik negara ini juga melakukan kegiatan bertema cinta lingkungan dengan melepas-liarkan ratusan anak penyu. Setidaknya terdapat 160 ekor anak penyu atau tukik yang sengaja dilepas-liarkan di Pantai Warudoyong, Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Kamis (5/9).
“Jadi ini untuk trigger awal, agar teman-teman yang lain peduli terhadap penyu kita lepas kurang lebih 160 ekor tukik. Harapannya, kita ingin penyu tetap ada,” ujar Vice Presiden CSR PT KAI, Agus Supriyono, Kamis (5/9), seperti dilansir Beritajatim.
Kegiatan ini sengaja dilakukan sebagai wujud kepedulian PT KAI terhadap ekosistem laut karena populasi penyu saat ini sudah semakin terancam punah. Selain itu Agus memaparkan, Banyuwangi sengaja dipilih lantaran di daerah yang berjulukan The Sunrise of Java tersebut menjadi populasi 4 jenis dari 7 jenis penyu yang ada di dunia, juga dinilai sebagai habitat alami bagi penyu yang aman. “Penyu ini hewan setia, kalau kita lepas hari ini kemungkinan 20 tahun lagi, mereka akan balik ke tempat ini,” tuturnya.
Dalam kegiatan tersebut PT KAI mengajak siswa-siswi sekolah dasar (SD) sebagai tangan pertama untuk melepaskan satwa air tersebut. Hal ini sekaligus menjadi proses edukasi bagi calon penerus bangsa supaya dapat mencintai dan merawat ekosistem yang terdapat di Banyuwangi. “Kita butuh penerus bangsa yang berkarakter, di sini mereka diberi pemahaman tentang pentingnya merawat alam dan bagaimana melindungi ekosistemnya,” ucap Agus.
Selain anak-anak SD, KAI pun gencar mengajak generasi muda dan tua secara berkala untuk berupaya melestarikan populasi penyu di Banyuwangi. “Secara keseluruhan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap upaya penyelamatan penyu,” ungkap Agus.
Dalam kesempatan kali ini, PT KAI menjalin kerja sama dengan Banyuwangi Sea Turtle Foundations (BSTF), yaitu organisasi non pemerintah yang mempunyai misi untuk menyelamatkan sekaligus melestarikan penyu di luar kawasan konservasi. Tak hanya melakukan pelepasan penyu, mereka pun juga menanam 300 pandan laut di Pantai Bilik.