PT KAI Mulai Bangun Peron KA Bandara Adi Soemarmo di Stasiun Solo Balapan

Eko Budiyanto, Manajer Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta - www.tribunnews.com
Eko Budiyanto, Manajer Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta - www.tribunnews.com

Solo – PT Api Indonesia (KAI) Daop VI pekan ini akan mulai membangun peron khusus di Solo Balapan. Peron yang dikhususkan KA dari dan ke Adi Soemarmo ini ditargetkan rampung pada bulan Maret 2019 mendatang.

Manajer Humas PT KAI Daop VI, Eko Budiyanto menjelaskan jika sarana penunjang operasional KA Bandara ini telah ditandai dengan pemotongan tumpeng beberapa hari lalu. Hingga kini pembangunan peron tunggu baru dilaksanakan di Stasiun Solo Balapan. “Pembangunan sarana pengunjung peron tunggu di Solo Balapan ini ditargetkan selesai pada bulan Maret 2019,” jelas Eko, seperti dilansir Tribunnews.

Pihak PT KAI setidaknya telah mempersiapkan 2 rangkaian yang untuk sementara ini difungsikan sebagai KA Solo Express. peron tunggu KA Bandara sendiri nantinya akan ada di 8, 9, dan 10 Stasiun Solo Balapan. Kemudian untuk jalur 9 akan dimatikan dan selanjutnya digunakan sebagai peron tunggu dengan 2 lantai.

Bangunan peron nantinya memiliki panjang 150 meter dengan luas keseluruhan mencapai 2.000 meter persegi. “Diharapkan nantinya masyarakat dapat lebih memilih atau menggunakan massal umum terutama kereta api. Kereta api lebih banyak memberikan keuntungan seperti hemat waktu, biaya, kenyamanan, keselamatan, hal ini juga akan berdampak pada pengurangan kemacetan di jalan raya,” papar Eko.

Pembangunan jalur KA Bandara tersebut pada dasarnya ada di bawah wewenang Direktur Jenderal Perkeretaapian, yaitu Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Tengah. Sementara itu, progres stasiun Bandara Adi Soemarmo menjadi tanggungjawab PT Angkasa Pura (AP) I.

Ditemui secara terpisah, General Manager PT AP I Bandara Adi Soemarmo, Abdullah Usman mengungkapkan progres pembangunan Stasiun Bandara kini mencapai 73% dan tinggal proses penyelesaian atap saja. “Semula target kami Februari 2019 sudah bisa beroperasi, tapi harus mundur Mei 2019. Ada kendala untuk menyambungkan rel dari Stasiun Bandara hingga jalur di depan Bandara Adi Soemarmo. Ini enggak mudah dan butuh waktu. Penggarapan ini perlu ketelitian dan ketepatan agar sambungan tidak bergeser,” tuturnya.