Jakarta – Bambang Irawan, Direktur Operasi PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengatakan pihaknya sering mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari masyarakat saat pengoperasian transportasi kereta api ini.
Salah satu contohnya adalah peristiwa pelemparan kaca kereta api yang terjadi di berbagai daerah termasuk rute Medan – Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang.
Bambang menjelaskan ulah tersebut ternyata dilakukan oleh para bocah. Alasan mereka melakukan hal tersebut lantaran mereka terganggun suara berisik yang terdengar saat kereta melintasi depan rumah mereka.
“Setelah diusut ternyata pelakunya adalah anak-anak yang duduk di sekolah dasar. Mereka pulang sekolah, main dan merasa terganggu karena katanya suara kereta berisik, sulingnya itu lho,” jelasnya kepa Liputan6.com.
Pihaknya juga menjelaskan para pelaku pelemparan ini yang masih dibawah umur telah diperiksa oleh pihak berwajib. Kejadian peristiwa pelemparan kaca ini tidak hanya terjadi di Medan namun juga di Jawa.
“Pelemparan kaca kereta pakai batu banyak terjadi juga di Jawa. Makanya kami panggil orangtua pelaku, lalu tanda tangan surat pernyataan di atas materai bahwa tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi,” paparnya.
Pihaknya menghimbau kepada seluruh lapisan masarakat untuk tidak melakukan tindakan yang merusak sarana transportasi publik.
Janganlah lempar-lempar kaca kereta, itu kan harganya mahal. Kami akan terus menyosialisasikan hal tersebut, karena ini menyangkut keamanan dan keselamatan penumpang,” ujarnya.