Kembangkan EBT, PT KAI Gaet Pertamina NRE untuk Pasang Solar Panel di Stasiun

Didiek Hartantyo, Direktur Utama PT KAI - ekonomi.bisnis.com
Didiek Hartantyo, Direktur Utama PT KAI - ekonomi.bisnis.com

Jakarta (KAI) menandatangani nota kesepahaman atau MoU NRE tentang pengembangan energi baru & terbarukan di aset KAI. Kerja sama itu dilakukan guna mendukung untuk menyambut Presidensi G20 Indonesia terkait transisi energi berkelanjutan.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menjelaskan bahwa kerja sama itu adalah bagian langkah awal transisi energi menuju energi baru terbarukan (EBT), salah satunya dengan penerapan on grid system maupun hidrogen di lingkungan KAI. Rencananya, PT KAI ingin membangun rooftop solar panel on grid untuk menunjang kebutuhan daya listrik di dan bangunan lain yang termasuk dalam aset .

Kerja sama antara PT KAI dengan Pertamina NRE meliputi pengembangan studi kelayakan dan potensi penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). “Komitmen KAI dalam implementasi Environmental, Social & Governance (ESG) Management semakin terlihat nyata, dengan mendukung program pemerintah serta turut andil dalam mengurangi emisi gas rumah kaca 29% pada 2030 maupun Net Zero Emission di tahun 2060,” jelas Didiek, Kamis (10/3), seperti dilansir Detik.

Didiek menambahkan, PT KAI menargetkan adanya 2 pilot project PLTS yang akan beroperasi di lingkungan KAI tahun ini. KAI juga berencana melakukan hal serupa pada tahun-tahun yang akan datang. “Saat ini, pemasangan PLTS telah dilakukan di Stasiun Batang dengan kapasitas sebesar 6 kWp dan di Stasiun Garut dengan kapasitas total sebesar 60 kWp. KAI akan terus menambah jumlah bangunan yang dipasang PLTS dalam mendukung penggunaan green energy,” terang Didiek.

Selain itu, PT KAI juga melakukan pemetaan terhadap potensi energi PLTS di 70 stasiun sebesar 2,75 MWh/tahun. Dengan demikian, potensi untuk mengurangi karbon dioksida akan semakin besar hingga 179.459.810,6 kg CO2/tahun. KAI pun memanfaatkan sirkulasi udara alami dan menggunakan penerangan hemat energi di stasiun, serta melakukan penghijauan sebanyak 56.000 pohon di wilayah operasi KAI.

“Dengan pengimplementasian ESG di KAI maka akan tercipta bisnis yang sifatnya sustain. Dengan demikian, keberlangsungan industri perkeretaapian juga bisa kita jaga dengan sebaik-baiknya,” tutupnya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*