Bandung – Setelah lama tak beroperasi, jalur kereta api Bandung-Ciwidey akan dibuka lagi. Tahun 2017 mendatang jalur KA Bandung-Ciwidey direncanakan telah mulai dibangun. Bupati Bandung, Dadang M. Naser mengungkapkan, jalur itu nantinya akan jadi salah satu solusi untuk mengurai kemacetan.
“Itu sudah ada sejak zaman Belanda, nah sekarang sudah mulai ada pendataan dari PT KAI. Ya harapannya bisa jadi pemecah kemacetan,” ujar Dadang M. Naser di Gedung Moh Toha, Soreang, Senin (26/9).
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro mengungkapkan bahwa pembangunan tersebut dimulai tahun depan. “Tahun 2017, reaktivasi Bandung-Ciwidey ini akan dilakukan. Dengan adanya reaktivasi jalur ini, warga Soreang dan Ciwidey semakin terbuka dan maju,” ujar Edi.
Hingga kini pihak KAI sedang melakukan studi dan evaluasi lebih lanjut terkait rel KA yang akan melintasi jalur tersebut. Edi menjelaskan jika reaktivasi tersebut berjalan sesuai rencana, maka total jalur KA Bandung-Ciwidey akan mencapai sekitar 47,5 km.
“Reaktivasi ini merupakan usaha yang baik. Ini akan membantu beban angkutan massal yang selama ini arusnya relatif padat. Ini pun tanggapan atas permintaan Bu Menteri (Menteri BUMN Rini Soemarno),” kata Edi.
Beberapa waktu lalu, Menteri BUMN, Rini Soemarno menuturkan, “Kalau dilihat, bandung ini macetnya bukan main. Tadi saja saya kalau tidak pakai patwal, akan membutuhkan waktu lama untuk sampai ke sini,” ujarnya.
“Jalur Ciwidey ini punya potensi, dulu sudah ada rel, tinggal mengaktifkan kembali. Kalau potensinya bagus (reaktivasi jalur Bandung-Ciwidey ini) kita akan dukung. Kalau bisa, reaktivasi ini bisa dilakukan mulai tahun depan,” imbuh Rini Soemarno.
Terkait beberapa permasalahan di lapangan, pihaknya akan segera membahas hal ini dengan deputi perkeretaapian. “Sepanjang jalur sudah banyak digunakan pemukiman oleh masyarakat. Mohon dukungannya dari pemerintah daerah untuk membersihkan jalur,” tandas Rini.