
Cirebon – Pada Sabtu (18/2) kemarin heboh beredar kabar lewat media sosial dan broadcast message bahwa jalur kereta api lintas utara mengalami longsor. Lewat pesan berantai tersebut dilaporkan bahwa longsor terjadi di daerah Cirebon dan Brebes.
Lewat informasi tersebut juga disertai gambar pendukung berupa kondisi rel yang menggantung karena terkena longsor dan imbauan untuk masyarakat luas supaya memilih sarana angkutan selain kereta api. Kepala Humas PT KAI Daop III Cirebon, Krisbiyantoro pun menampik berita tersebut dan menyatakan bahwa info yang beredar luas di masyarakat tersebut adalah hoax.
“Kemarin, saya bersama jajaran manajemen Daop III Cirebon telah melakukan cek lintas dengan lori motor. Dan, kondisinya aman terkendali,” ungkap Krisbiyantoro.
Senada, VP Public Relations PT KAI, Agus Komarudin menjelaskan bahwa kabar tersebut tidak benar dan foto yang dipakai di media sosial adalah foto dari kejadian longsor yang berlangsung di Cilebut tahun 2012 lalu.
“Perjalanan KA di seluruh lintas, hari ini (18/2) maupun hari-hari sebelumnya dilaporkan lancar tanpa hambatan berarti. Cuaca buruk yang kerap terjadi di beberapa wilayah di Pulau Jawa tidak menghambat perjalanan kereta api,” ungkap Agus, Sabtu (18/2).
Sebagai langkah antisipasi cuaca ekstrem seperti akhir-akhir ini, PT Kereta Api Indonesia sudah menyiapkan tim khusus yang akan berjaga 24 jam di berbagai daerah rawan bencana banjir dan longsor. Dengan adanya antisipasi semacam itu, maka potensi terjadinya bencana alam yang dapat mempengaruhi perjalanan KA dapat diminimalisir.
Di samping itu pihak KAI juga mengimbau masyarakat supaya lebih teliti dan jeli untuk tak menyebarluaskan berita hoax yang masih belum pasti kebenarannya. Pihak KAI juga menegaskan bahwa info akurat hanya akan disampaikan melalui direktur utama, kepala daerah operasi, atau tim humas PT KAI.