PALEMBANG – Kereta api ringan di Palembang atau Light Rail Transit (LRT) Palembang akan dibuat lebih modern supaya memiliki kekhasan tersendiri. Sesuai permintaan Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, LRT Palembang itu nantinya akan memiliki hidung yang lebih mancung, sehingga terkesan lebih khas dan lebih modern.
“Pak Alex Noerdin meminta kereta di Palembang nanti punya ciri khas tersendiri,” ujar Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), Edi Sukmoro. “Beliau meminta agar kepala kereta listrik tersebut harus lebih panjang dari yang kereta model biasa. Selain itu, warna di dalam kereta api (interior) biru, sesuai dengan kesepakatan bersama.”
Ditambahkan Edi, hingga saat ini, progres pembangunan LRT Palembang sudah berjalan 37 persen, sesuai dengan rencana awal. Nantinya, satu trainset LRT ini terdiri dari tiga gerbong dan dapat menampung penumpang sebanyak 534 orang dalam sekali angkut. “Diharapkan, pada April 2018 mendatang, trainset LRT bisa tiba di Palembang,” sambung Edi.
LRT Palembang itu sendiri dikerjakan oleh PT INKA yang berpusat di Madiun. Namun, dalam proses pembuatannya, PT INKA bekerja sama dengan perusahan luar. Untuk lokomotif LRT, didesain banyak yang berdiri dibandingkan yang duduk. Meski demikian, hal tersebut diyakini tidak menjadi masalah karena LRT ini minim guncangan karena telah menggunakan tenaga listrik.
Sementara, mengenai harga tiketnya, hingga saat ini hal tersebut masih didiskusikan oleh PT KAI bersama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Namun, harga tiket LRT Palembang diusahakan sesuai dengan kemampuan masyarakat. “Penentuan harga tiket masih dirundingkan, dan pastinya harganya harus lebih murah,” imbuh Edi.
LRT Palembang dibangun guna memenuhi kebutuhan pelayanan angkutan publik dan mengatasi kepadatan lalu lintas, serta untuk menyukseskan penyelenggaraan Asian Games 2018. Pembangunan proyek ini terus dikebut, mengingat waktu yang diberikan untuk melakukan pembangunan tersebut terbatas.