Pura-pura Hamil Demi Tempat Duduk di KRL

KRL JABODETABEK seriKL3
KRL JABODETABEK seriKL3 (Rheostatik) di Stasiun Tanahabang - by 109fan

Kejujuran dan kebenaran itu semakin langka, kawan.
Ini adalah cerita saya pagi tadi di .

Saya berhasil duduk setelah sempat berdiri. Di depan saya, berdiri seorang ibu yang tampak agak sakit, namun tetap tidak mau saya suruh duduk di tempat saya.

“Cuma masuk angin” katanya sambil tersenyum.

Beberapa saat kemudian ada beberapa ibu yang bilang “Tolong kasih duduk dong, ada yang nih”.

Seorang ibu lain yang duduk di sebelah kiri saya langsung sigap berdiri memberikan tempat duduk kepada seorang perempuan muda yang katanya hamil itu. Dengan penuh semangat, perempuan muda itu menghempaskan pantatnya tanpa peduli posisi perut besarnya.

Saya pernah hamil, dan tidak akan duduk serampangan seperti itu. Saya perhatikan perutnya yang memang besar. Dia mengenakan kaos ketat, celana jeans ketat hingga tonjolan lemaknya kemana-mana, dan saya yakin seyakin-yakinnya itu bukan perut ibu hamil.

Kemudian si perempuan muda itu mengeluarkan Black Berry nya dan mulai BBMan. Saya sengaja agak menyender ke belakang, dan saya (dengan mengesampingkan privasi orang, karena saya curiga) bisa membaca dengan jelas apa isi nya kepada temannya “Anjrit!Penuh banget!Gue berhasil duduk, pura-pura hamil gue!”

Saya pun langsung semprot si perempuan itu.

Saya: mbak nggak hamil kan?

Perempuan Muda (PM): saya? Hamil kok.

Saya: berapa bulan?

PM: (bingung) 8 bulan.

Saya: kapan HPL nya?

PM: (bingung lagi) …

Saya: kalo nggak hamil nggak usah ngaku-ngaku hamil mbak, nggak malu sama yang udah ibu-ibu, yang sakit aja berdiri.

PM: saya hamil kok.

Saya: bohong. Saya baca BBMnya mbak tadi, mbak nggak hamil.

PM: ya udah, kalo mau duduk, duduk aja, jangan ngusir-ngusir orang, jangan kayak gini caranya.

Saya: terus dengan cara gimana?

Akhirnya perempuan muda itu berdiri, mojok di pintu, dan segera turun di berikutnya. Beberapa orang di dalam KRL lantas rame membicarakannya.

Ada seorang ibu yang berbisik ke saya “Saya pernah hamil mbak, saya tahu persis dari awal, dia tadi nggak hamil, tapi saya mau negur takut, takut malah jadi masalah nanti.”

Saya pun berbisik “Saya sebenarnya juga takut Bu, takut diikutin pas saya turun, terus ditimpukin.”

Jawab si ibu “Nah, kalo udah gitu, bawa aja ke rumah sakit, biar diperiksa, dia beneran hamil atau nggak.”

Perut besar itu belum tentu hamil, kawan. Waspadalah!

Widianti Pratiwa

Tentang Masinis 182 Articles
Memulai karir menulis sejak duduk di bangku SMP sebagai layouter dan redaktur, dan membawa proses kepenulisannya hingga di bangku kuliah. 10 tahun terakhir aktif sebagai tenaga desainer di sebuah perusahaan yang berpusat di Malang. Beberapa tahun terakhir menjadi penumpang setia kereta api pagi rute Malang-Surabaya yang berangkat dari Stasiun Kotabaru jam 04.20 setiap hari. Sejak itu, penulis tertarik dengan segala hal tentang kereta api dan sistem transportasi publik.