
JAKARTA – Pengerjaan transportasi massal Lintas Rel Terpadu (LRT) yang menghubungkan Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) kini semakin dikebut dan diharapkan dapat beroperasi pada Agustus 2022 mendatang. Pasalnya, rangkaian kereta ke-31 atau yang terakhir yang digarap PT Industri Kereta Api (PT INKA) telah tuntas.
Seperti dilansir dari Kontan, penyelesaian seluruh produksi LRT Jabodebek ditandai dengan pelepasan trainset ke-31 oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, secara virtual dan Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri. Acara tersebut diselenggarakan di kantor PT INKA di Madiun pada Kamis (14/10) lalu.
“LRT Jabodebek ini merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan kontrak pengadaan LRT Jabodebek senilai Rp3,9 triliun ini ditandatangani sejak tanggal 18 Januari 2018 antara PT INKA dengan PT KAI (Persero),” papar Direktur Utama PT INKA, Budi Noviantoro. “Susunan satu trainset LRT Jabodebek tersebut berupa 6 kereta dengan 4 kereta berpenggerak (motor car-M dan motor car dilengkapi Cabin-MC) dan 2 kereta non-berpenggerak (trailer car-TC).”
Budi melanjutkan, satu trainset tersebut dapat mengangkut 740 penumpang saat kondisi normal dan 1.300 penumpang saat kondisi okupansi maksimum. Secara keseluruhan, trainset telah dilakukan Factory Acceptance Test (FAT) di workshop PT INKA. Bulan Oktober ini, ditargetkan seluruh kegiatan pengujian dinamis sarana lintas layang Jabodebek bisa diselesaikan.
Sementara itu, Zulfikri menuturkan bahwa kereta tanpa masinis ini sudah bisa digunakan masyarakat pada bulan Agustus tahun depan. Kenapa baru tahun depan, menurut Zulfikri, LRT membutuhkan uji coba yang komprehensif dan memakan waktu lama sebab mengusung sistem perkeretaan tanpa awal kemudi atau masinis. Pengoperasian LRT ini memang kerap mundur dari jadwal. Target awalnya dipatok pada 2019 lalu, tetapi sampai saat ini belum juga dioperasikan.
Namun dari progresnya saat ini, Zulfikri menjelaskan, untuk prasarana pendukung mulai dari stasiun dan trase sudah mencapai rata-rata 87%, baik dari ruas Cibubur-Cawang, Bekasi-Cawang, hingga Cawang-Dukuh Atas. “Memang progresnya yang paling maju itu di Cibubur-Cawang mencapai 97%, lintas ini juga digunakan untuk pengujian, karena kereta ini mengusung spesifikasi tidak menggunakan masinis,” katanya.