
Bandung – Menjelang Natal 2016 dan Tahun Baru 2017, PT Kereta Api Indonesia (KAI) giat mengecek seluruh lintas kereta Jawa-Sumatera untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. Pada Rabu (16/11) Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro bersama jajarannya melakukan pengecekan di jalur Bandung-Ciawi dan memeriksa Stasiun Bandung terutama pasca terjadinya banjir.
“Hari ini saya melakukan pengecekan pelayanan petugas PTKA di Stasiun Bandung termasuk melihat langkah dan penanganan pasca kejadian banjir yang terjadi pada Minggu lalu,” ujar Edi Sukmoro di Stasiun Bandung.
“Secara umum, terdapat 27 titik rawan bencana alam di lintas Daop 2 Bandung yang terdiri dari 8 titik rawan banjir, 14 titik rawan longsor, 5 titik rawan ambles. Untuk itu, kami menyiagakan 81 orang petugas ekstra yang akan berjaga di titik-titik rawan tersebut,” imbuhnya.
Menurut Edi, banjir di Stasiun Bandung beberapa waktu lalu telah diatasi. “Banjir di Stasiun Bandung itu terjadi sudah ditangani, Kadaop II dan jajarannya telah membuat tanggul sementara dari karung yang diisi pasir di saluran air di sebelah barat stasiun. Tanggul itu secepatnya akan dibuatkan tanggul permanen dari tembok,” beber Edi.
Banjir beberapa waktu lalu terjadi lantaran sungai yang melalui jalur rel bagian Barat Stasiun Bandung meluber dan debit air melebihi biasanya, sehingga masuk ke area Stasiun Bandung dan depo di sana.
“Semuanya tertangani, petugas bergerak cepat di lapangan. Untuk menghindari hal serupa terjadi sudah dilakukan penanganan. Saat terjadi banjir seperti itu kita hentikan KA di stasiun terdekat, menunggu jalur aman. Lebih baik terlambat dari pada tidak sampai ke tujuan,” lanjutnya.
PT KAI Daop 2 Bandung juga mempersiapkan 1 KA Tambahan, yaitu KA Lodaya (Bandung-Solo Balapan PP) berkapasitas 912 kursi sekali jalan dengan keberangkatan pagi dan malam selama masa libur Natal dan Tahun Baru.