Surabaya – Empat perlintasan kereta api yang terletak di sepanjang Jalan Ahmad Yani Surabaya akan segera ditutup permanen. Penutupan perlintasan KA tersebut dilakukan sejak tanggal 19 Juli 2017 lalu demi mengurangi angka terjadinya kecelakaan dan meminimalisir penumpukan kendaraan yang hendak melintas.
Keempat perlintasan kereta api yang ditutup antara lain perlintasan 21 di depan SDN Margorejo I, perlintasan 23 Jalan Wonocolo, perlintasan 23 A depan UIN Sunan Ampel, dan perlintasan 24 di selatan UIN Sunan Ampel sebelum lintasan Jemursari.
“Penutupan ini semata-mata untuk keselamatan bersama, baik perjalanan kereta api maupun kendaraan. Kami tutup permanen bersama tiga perlintasan yang lain,” jelas Gatut Sutiyatmoko, Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 8 Surabaya, seperti dilansir Tribunnews.
Lebih lanjut Gatut menjelaskan jika penutupan 4 perlintasan di Jl. Ahmad Yani Surabaya sudah sesuai dengan peraturan teknis perlintasan kereta api. “Sesuai peraturan teknis, jarak antar perlintasan minimal 800 meter. Tapi perlintasan yang kita tutup kurang dari 800 meter,” ungkap Gatut.
Pada dasarnya pihak KAI berencana untuk menutup 5 perlintasan di sepanjang Jl. A Yani Surabaya. Tetapi perlintasan KA di depan Korem Surabaya atau depan SMKN 3 Surabaya batal ditutup. Pasalnya KAI mengaku tak mempunyai kewenangan lebih walaupun akses tersebut berada di area mereka. Gatut mengatakan jika pihaknya masih harus berkoordinasi lagi dengan pihak Korem.
Sepanjang Jl. A Yani, mulai Stasiun Wonokromo hingga Stasiun Waru terdapat 9 perlintasan kereta api, tetapi 5 di antaranya kerap terjadi kecelakaan lalu lintas lantaran tidak berpalang pintu. Kelima perlintasan rawan tersebut antara lain Perlintasan 21 (depan Giant Hypermart), Perlintasan 23 (Jalan Wonocolo), Perlintasan 23A (depan UINSA), Perlintasan 24 (depan PT Galvano), dan Perlintasan 29A (depan Korem).