Padang – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre 2 Sumatera Barat bersama Komunitas Pencinta Kereta Api Drive 2 Sumatra Barat (KPKD2SB) melakukan sosialisasi keselamatan berkendara di perlintasan KA untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan pada titik rawan tersebut. Para pengendara diimbau untuk berhenti menerobos perlintasan demi keselamatan bersama.
“Sosialisasi kepada pengendara ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan PT KAI Divre 2 Sumbar agar masyarakat bisa lebih berhati-hati di perlintasan kereta api,” ujar Asisten Manajer Pengamanan PT KAI Divre II Sumbar, Indra di Padang, Sabtu (13/7), seperti dilansir Antara.
Indra pun mengimbau masyarakat untuk mendahulukan perjalanan kereta api. Hal tersebut mengacu pada Undang-Undang Kereta Api No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan UU No. 22 Tahun 2009 pasar 110 ayat 1-4 ada pemotongan sebidang jalur kereta api dengan jalur lintas umum pengguna wajib mendahulukan kereta api.
Adapun yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini adalah pengendara yang berhenti ketika kereta api melintas di perlintasan sebidang Tabing, Kecamatan Koto Tangah. Walaupun waktunya relatif singkat, tetapi dengan spanduk dan stiker yang dibagikan diharapkan dapat menjadi perhatian untuk para pengendara yang melintas.
Terlebih karena ketika pembagian stiker tersebut juga ada maskot menyerupai kereta api yang mendampingi petugas dan komunitas pecinta kereta api, sehingga dapat lebih menarik perhatian pengendara. “Kami berharap sosialisasi ini bisa menggugah kesadaran pengendara agar makin berhati-hati di perlintasan,” bebernya.
Sedangkan Ketua KPKD2SB Anggi Andrian menuturkan jika pihaknya mendukung penuh upaya PT KAI dalam memberi pemahaman terkait keselamatan berkendara di perlintasan kereta terhadap masyarakat. Selama ini KPKD2SB mengaku telah melakukan sosialisasi secara swadaya. Tetapi sekarang telah memperoleh bantuan dari PT KAI, sehingga kegiatan jadi lebih terarah.
Sosialisasi keselamatan ini menjadi semakin gencar dilakukan karena pada (5/7) lalu terjadi kecelakaan pada km 59 sebelum Pariaman. Sebuah mobil minibus Innova tertabrak kereta api. Meskipun tak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu, tetapi mobil mengalami kerusakan yang cukup parah. “Kecelakaan terjadi karena banyaknya perlintasan dan kurangnya penjagaan serta kurangnya palang pintu,” kata Anggi. “Semoga dengan adanya komunitas ini bisa membantu masyarakat pengguna jalan dengan diadakannya sosialisasi seperti ini,” tutupnya.