Reaktivasi Jalur Garut-Cibatu, Tarif Kereta Garut-Jakarta Kelak Hanya Rp 26 Ribu

Joni Martinus, Manager Humas Daerah Operasi 2 Bandung - jabar.tribunnews.com
Joni Martinus, Manager Humas Daerah Operasi 2 Bandung - jabar.tribunnews.com

Bandung – PT Api Indonesia (KAI) mulai melaksanakan reaktivasi jalur dari Garut ke Cibatu. Apabila jalur tersebut kembali aktif, maka PT KAI akan menerapkan tarif yang cukup murah, hanya Rp 26 ribu saja per orang untuk perjalanan Garut-Jakarta.

Menurut Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung Joni Martinus, kini pihaknya telah mulai melakukan proses aktivasi jalur kereta dari Cibatu ke Garut. Jalur sepanjang 19,3 km terakhir kali beroperasi tahun 1983 silam dan kemudian sudah tak pernah difungsikan lagi. Jalu yang ada saat ini baru Cibatu-Purwakarta saja.

“Ada 1.700 yang berdiri di jalur tersebut. Saat ini, mereka sudah ada yang mulai membongkar sendiri bangunannya. Targetnya, sampai akhir tahun jalur tersebut sudah steril dari bangunan,” ujar Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung Joni Martinus, Senin (10/12), seperti dilansir Sindonews.

Lebih lanjut Joni menuturkan jika jalur kereta Garut-Cibatu ini nantinya dijadwalkan rampung tahun 2019 depan. “Tahun depan ditargetkan selesai,” ujar Joni. Dengan adanya proyek reaktivasi tersebut, dapat memakai sarana kereta api dari Garut ke Jakarta dengan biaya yang sangat murah. “Tarif Garut-Jakarta hanya Rp 26.000. Kalau tarif Garut-Cibatu sekitar Rp 5.000-an,” beber Joni.

Dengan yang murah, Joni mengharapkan masyarakat bisa mempunyai banyak alternatif moda untuk bepergian. Dalam pembongkaran bangunan liar di sekitar jalur kereta api tersebut kabarnya PT KAI tak memberi ganti rugi bangunan karena jalur itu adalah milik KAI. Pihak KAI hanya memberi uang angkut atau bongkar sebesar Rp 200.000 per meter untuk bangunan semi permanen dan Rp 250.000 per meter untuk bangunan permanen.

Jika jalur rel lama sudah steril dari bangunan liar, KAI akan melakukan ground breaking. Jalur itu akan ditimbun tanah, perbaikan bantalan, rel, dan membuat persinyalan. “Kalau kami tinggal memperbaiki. Karena untuk jalur ke Garut, kondisi stasiunnya masih cukup bagus. Jadi tidak ada pembangunan baru,” ungkap Joni.

Jalur tersebut kelak akan digunakan untuk kereta dan barang. Untuk KA penumpang, PT KAI akan mengoperasikan kereta rel diesel (KRD) rute Garut-Jakarta. Kereta tersebut akan menempuh perjalanan sekitar 6 jam.