BANYUWANGI – Senin, 25 November 2011 siang di Banyuwangi, Jawa Timur intesitas hujan sedang tinggi. Akibatnya rel kereta api tergenang banjir. Karena rel banjir, KA Mutiara Timur jurusan Surabaya – Banyuwangi tertahan di Stasiun Rogojampi, Kecamatan Rogojampi karena tidak dapat melintas.
Suprapto, Juru Bicara PT KAI Daop IX Jember mengungkapkan bahwa rel banjir ini menutupi jalur sepanjang 300 m antara Stasiun Rogojampi dan Sasiun Karangasem. Ketinggian airnya mencapai 30,35 cm diatas rel. “Curah hujannya tinggi sekali,” katanya kepada Tempo.
Menurutnya KA Mutiara Timur tertahan di Stasiun Rogojampi sejak pukul 15.17 WIB. KA tidak dapat melanjutkan perjalanan ke dua stasiun terakhir karena rel banjir dan saat itu lokomotif yang digunakan adalah jenis CT 77 yang tergolong rendah sehingga dikhawatirkan akan terjadi mancet ditengah rel banjir.
Pihak PT KAI juga tidak menyediakan angkutan bus untuk sampai ke dua stasiun terakhir. Pihaknya juga belum siap untuk mencari aramada bus yang siap disewa.
Untuk mengatasi rel banjir ini, pihak PT KAI mengirimkan dua lokomotif jenis Log JT-304-02 dan Log JT-304-23 untuk menarik gerbong KA mutiara Timur. Lokomotif ini lebih tinggi sehingga dapat melewati rel banjir. Seharunya KA mutiara sudah sejak siang sampai di Stasiun terakhir, Stasiun Banyuwangi. Namun pada pukul 15.36 KA mutiara Timur baru sampai di Stasiun terakhir.
Putri Akmal, salah seorang penumpang mengaku kecewa dengan PT KAI Daop IX yang tidak menyediakan bus untuk mengangkut penumpang. Dengan mengirimkan lokomotif, berarti penumpang harus menunggu lebih lama, karena jarak dari Jember menuju Banyuwangi membutuhkan waktu 3 jam.
“Ini namanya tidak tanggung jawab,” kata dia.