Setelah sempat patah pada Selasa (19/1) pagi, jalur rel yang menghubungkan Stasiun Lenteng Agung dengan Stasiun Tanjung Barat kini sudah bisa dilalui. Menurut Manajer Komunikasi PT KCJ (KAI Commuter Jabodetabek), Eva Chairunisa, kondisi sudah mulai normal kembali. “Penumpang kondusif dan saat ini sudah dapat dikatakan normal kembali,” ucap Eva.
Eva menambahkan, untuk penyebab pastinya masih akan dievaluasi oleh tim prasarana PT KAI DAOP 1. “Selama perbaikan ini, commuter line masih dapat melintas secara bergantian di satu jalur. Karena itu, terjadi antrean kereta api listrik (KRL),” sambung Eva.
Sebelumnya, jalur rel antara Stasiun Lenteng Agung dan Stasiun Tanjung Barat patah pada sekitar pukul 06.00 WIB. Patahnya rel tersebut membuat perjalanan KRL relasi Bogor/Depok-Jakarta Kota dan Bogor/Depok-Tanah Abang-Duri-Jatinegara mengalami penundaan.
“Ada rel yang patah sekitar pukul 06.03 WIB, di km 23 +5/6 antara Lenteng Agung-Pasar Minggu,” jelas Kepala Humas PT KAI DAOP 1, Bambang Suprayitno. “Saat ini sedang ditangani petugas.”
Ditambahkan Bambang, kerusakan rel patah itu kemungkinan diakibatkan frekuensi kereta api yang tinggi. “Tetapi masih bisa dilalui dengan kecepatan dibatasi. Untuk sementara, demi keamanan dan kecepatan penanganan atau perbaikan petugas, menggunakan jalur sebelahnya dulu,” sambungnya.
Sementara salah seorang penumpang bernama Caroline mengatakan, patahnya rel tersebut membuat dirinya tertahan di Lenteng Agung sekitar setengah jam. “Penumpang di dalam sudah berdesak-desakan, tetapi tetap bertahan,” ujarnya.
Selain itu, ada juga sebagian penumpang yang memilih menggunakan transportasi lain seperti angkot. “Tadi ramai antre angkot di pintu masuk stasiun,” kata calon penumpang lain, Doni.