Rel KA Porong Terendam, Jalur Lumpuh 9 Jam

KA Logawa jurusan Banyuwangi-Jogjakarta, berjalan pelan di samping tanggul Lapindo

PORONG-Hujan deras yang mengguyur wilayah selama hampir 4 jam pada Kamis (30/4) malam, membuat jalur di sisi timur Jalan Raya Porong tenggelam. Akibatnya, jalur tersebut dinonaktfikan sementara selama 9 jam.

Humas Sumarsono mengatakan, jalur tersebut tidak bisa dilalui kereta api, kemarin (Jumat, 1/5) sejak pukul 03.39 hingga 12.35. Selama 9 jam, jalur dinonaktifkan, dan beberapa petugas diturunkan ke lapangan untuk menaikkan rel kereta api. “Saat itu ketinggian air mencapai 21 cm dan menutup bantalan rel, sehingga kereta tidak diperbolehkan melintas,” katanya.

Sumarsono melanjutkan, selama jalur ditutup, total ada limakereta api yang tertahan. Kelima kereta api tersebut adalah jurusan ke Porong, Mutiara Timur jurusan - Surabaya, Probowangi jurusan Surabaya-Banyuwangi, Penataran jurusan Surabaya-, dan Penataran dari Malang ke Surabaya.

Meski sempat tertahan, kelima kereta itu tetap diberangkatkan. Keterlambatan kereta pun diperkirakan berkisar antara 80 sampai 240 menit. Sumarsono juga mengatakan bahwa pihaknya sudah memberitahukan kepada kereta terkait keterlambatan tersebut. “Tidak ada kereta yang tidak , hanya tertunda saja, semuanya tetap berangkat,” kata Sumarsono.

Sementara itu Humas BPLS Dwinanto Hesti Prasetyo mengatakan, pihaknya mengoptimalkan 3 pompa air untuk menyedot genangan air di sekitar. Dua pompa air diletakkan di Desa Ketapang Tanggulangin, dan satu di Desa Mindi, Porong.

Dia juga tidak menampik bahwa tanah di sekitar tanggul lumpur dan sering tergenang air ketika hujan. Apalagi posisi rel kereta yang tepat berada di samping tanggul lumpur Lapindo. “Memang membahayakan, namun solusi jangka panjangnya ya hanya pemindahan rel kereta api,” tandasnya. (nis/nug/jpnn)

Tentang Masinis 182 Articles
Memulai karir menulis sejak duduk di bangku SMP sebagai layouter dan redaktur, dan membawa proses kepenulisannya hingga di bangku kuliah. 10 tahun terakhir aktif sebagai tenaga desainer di sebuah perusahaan yang berpusat di Malang. Beberapa tahun terakhir menjadi penumpang setia kereta api pagi rute Malang-Surabaya yang berangkat dari Stasiun Kotabaru jam 04.20 setiap hari. Sejak itu, penulis tertarik dengan segala hal tentang kereta api dan sistem transportasi publik.