
MAKASSAR – Setelah lama tidak terdengar kabarnya, PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) menerbitkan kembali rencana untuk menghidupkan jalur rel di wilayah Sulawesi Selatan yang sudah tidak beroperasi sekitar satu abad lamanya. Untuk tujuan tersebut, perseroan pun menggandeng Universitas Hasanuddin (UNHAS) dan diharapkan jalur itu bisa beroperasi kembali pada November 2022 mendatang.
“Sejarah kereta api di wilayah Sulawesi Selatan dimulai pada tahun 1922 silam ketika rezim kolonial Hindia Belanda membangun jalur dari Kabupaten Takalar menuju Makassar sepanjang 47 km, yang menghubungkan Stasiun Pasar Butung dengan Stasiun Takalar,” jelas Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo. “Jadi, setelah sekitar 100 tahun, KA akan kembali beroperasi di kawasan ini sesuai dengan yang diumumkan Pak Menhub (Budi Karya Sumadi) dan dijadwalkan akan beroperasi mulai November 2022.”
Didiek melanjutkan, kerja sama dengan UNHAS merupakan kajian dan semua evaluasi yang diperlukan untuk memastikan kereta api dapat terus beroperasi, baik dari sisi penumpang maupun barang, untuk membangun ekosistem baru dan membangun perubahan budaya di masyarakat. Pihaknya pun berharap kajian yang akan dilakukan ini dapat segera dilaksanakan dan tim gabungan dapat fokus mengimplementasikan langkah-langkah strategis yang diperlukan dalam rangka persiapan operasional perkeretaapian di Sulawesi Selatan.
Sementara itu, Rektor UNHAS, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, MSc., mengatakan bahwa sinergi tersebut merupakan peluang dan awal yang baik bagi universitas sehingga siap berkontribusi dan berkolaborasi seoptimal mungkin. Meski demikian, ia menegaskan bahwa banyak hal yang harus dipersiapkan bersama untuk mewujudkan impian masyarakat Sulawesi Selatan menikmati fasilitas kereta api sebagai alternatif moda transportasi yang aman dan nyaman.
“Kehadiran kereta api sebagai alternatif transportasi masyarakat Sulawesi Selatan tentunya akan menjadi kebutuhan berbagai kegiatan sosial dan industri, yang kami yakini akan mendongkrak perekonomian,” papar Prof. JJ, sapaan akrabnya. “Untuk itu, UNHAS merasa perlu memperkuat bidang ini melalui program studi penunjang khusus terkait hingga perkeretaapian.”
Leave a Reply