Bakal Dilalui KRL Solo-Jebres, Overpass Jalan DI Panjaitan Direvitalisasi

Penumpang KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta - www.kompas.com

Solo – Jalan DI Panjaitan, Gilingan, Banjarsari mulai Kamis (18/11) resmi ditutup selama 6 bulan ke depan atau sampai Mei 2022. Dengan demikian, masyarakat yang biasa melalui jalur tersebut terpaksa mencari jalan alternatif. Penutupan Jalan DI Panjaitan sendiri berkenaan dengan revitalisasi overpass di tersebut supaya pas ketika dilalui oleh ().

Pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surakarta pun telah melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurangi potensi kemacetan yang timbul dari penutupan akses jalan tersebut. Adapun ruas jalan yang ditutup adalah dari simpang Ngemplak sampai simpang empat Banjarsari.

“Sebelum Dinas Perhubungan memaparkan andalalin (analisis dampak lalu lintas)-nya, dan sudah dilakukan peninjauan dengan sejumlah pihak terkait, termasuk dari pusat. Setelah dicek, ternyata konstruksi jembatan ini juga memang tidak layak, sehingga perlu ulang atau membangun jembatan baru,” ucap Kabid Bina Marga DPUPR Surakarta Nur Basuki, Minggu (14/11), seperti dilansir Jawapos.

Sementara itu, Kasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dishub Surakarta Mudo Prayitno menambahkan bahwa penutupan Jalan DI Panjaitan dilakukan sejak pukul 09.00 WIB dan sosialisasi dilakukan mulai Senin, 15 November 2021. Walaupun jalan ditutup, lokasi usaha di bagian utara jembatan masih diizinkan untuk buka. Pasalnya, akses menuju lokasi usaha tetap dibuka. “Yang tidak boleh itu melintas di overpass. Akses antar-kampung juga masih dibuka,” ungkap Mudo.

Pembangunan overpass sendiri dilakukan untuk mengakomodasi KRL dari Solo Balapan menuju Stasiun Jebres. “KRL kan membutuhkan jaringan listrik di atasnya itu. Ketinggian overpass saat ini tidak bisa dilintasi jaringan listrik tadi,” papar Mudo.

Pembangunan ulang jembatan teknisnya adalah membongkar overpass yang lama, sebelum akhirnya dibangun kembali dengan overpass baru dengan ketinggian tertentu. “Karena akan dilewati KRL jadi perlu peninggian. Ketinggian sekarang itu kan 4,6 meter padahal hitungan amannya itu 4,8 meter, tapi kami belum tahu berapa ketinggian pastinya nanti, kalau desain awal seperti itu. Soal pembangunan jembatan yang baru, ini karena konstruksi pondasi jembatan buatan tahun 60-70an itu memang sudah pecah dan rusak di banyak bagian,” imbuh Nur Basuki.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*