Malang – PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan segera merevitalisasi Stasiun Kota Malang, Jawa Timur. Hal ini dilakukan dalam rangka peningkatan pelayanan terhadap para pengguna jasa kereta api. Dalam pengembangan tahap pertama kabarnya akan dibangun stasiun baru yang memakan biaya sekitar Rp54 miliar.
“Untuk tahap pertama, kami sediakan dana Rp54 miliar. Untuk total dengan tahap kedua, nanti akan kami lihat kembali karena ada tahapan yang harus dipenuhi,” kata Corporate Deputy Director of Existing Business Development PT KAI Rochsjid Budiantoro di Malang, Jatim, Selasa (24/9), seperti dilansir Antara.
Menurut rencana, bangunan stasiun tahap pertama akan mempunyai luas sekitar 2.086 meter persegi. Kemudian antara bangunan baru dan Stasiun Malang Kota yang lama akan disambungkan dengan menggunakan skybridge.
Adapun konsep desain yang diusung dalam pembangunan stasiun tahap pertama itu terinspirasi dari bentuk Gunung Putri Tidur yang berada di antara Kabupaten Malang dengan Kota Batu. Bangunan Stasiun Malang yang baru nanti akan mengedepankan konsep ramah lingkungan untuk urusan sirkulasi udara. “Stasiun lama tidak kita tinggalkan, tetap akan kita fungsikan. Nanti akan kita hubungkan dengan skybridge,” bebernya.
Setelah direvitalisasi, Stasiun Malang akan sanggup menampung hingga kapasitas 2.450 orang. Di samping itu, pihak KAI pun akan menambah fasilitas parkir kendaraan yang hingga kini masih jadi pekerjaan rumah bagi KAI. Pengembangan Stasiun Malang Kota akan dilaksanakan 2 tahap, yang pertama ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2020, lalu dilanjutkan pengembangan tahap dua.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan bahwa Stasiun Malang mempunyai daya tarik tersebut untuk wisatawan domestik maupun mancanegara. Pasalnya Stasiun Malang mempunyai bangunan cagar budaya. “Sehingga dibutuhkan penataan yang terintegral agar kawasan Stasiun Malang menjadi rapi dan bersih. Dengan adanya pembangunan ini, diharapkan bisa semakin meningkatkan kunjungan wisatawan ke Malang,” papar Sutiaji.
Sementara itu, Executive Vice President PT KAI Daop 8 Surabaya, Suryawan Putra Hia menambahkan, proyek revitalisasi ini diharapkan bisa jadi awal pengembangan transportasi di Jawa Timur supaya perkeretaapian di Malang setara dengan di Ibukota. “Diharapkan dapat semakin memberikan kenyamanan lebih bagi penumpang pengguna jasa kereta api dan dapat membantu meningkatkan perekonomian Kota Malang dari sektor pariwisata,” pungkasnya.