YOGYAKARTA – Sehubungan dengan rencana pemerintah untuk membangun jalur baru ke New Yogyakarta International Airport di Stasiun Wojo sebagai akses kereta bandara, maka beberapa kereta api juga akan berhenti di tersebut. Kereta api yang akan berhenti di Stasiun Wojo antara lain KA Prambanan Ekspres, KA Joglosemarkerto, dan KA Solo Ekspres.
Dilansir dari akun Twitter resmi PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), KA Prambanan Ekspres relasi Kutoarjo-Solo Balapan akan berhenti di Stasiun Wojo pada pukul 19.14 WIB, sedangkan KA Joglosemarkerto relasi Solo Balapan-Purwokerto-Tegal-Yogyakarta berhenti pukul 07.51. Untuk KA Joglosemarkerto relasi Semarang Tawang-Purwokerto-Solo Balapan-Semarang Tawang X berhenti pukul 13.12 WIB.
Sementara itu, KA Solo Ekspres relasi Solo Balapan-Kutoarjo berhenti di Stasiun Wojo pada pukul 10.27 WIB. KA Solo Balapan Ekspres relasi sebaliknya dengan nomor kereta 11630 tiba di Stasiun Wojo pada pukul 11.32 WIB, sedangkan KA Solo Ekspres relasi Kutoarjo-Solo Balapan dengan nomor kereta 11638 berhenti di Stasiun Wojo pukul 18.42 WIB.
Kementerian Perhubungan memang akan membangun jalur kereta baru hingga ke kawasan Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo. Jalur tersebut akan dibangun dari Stasiun Wojo di Purworejo sepanjang 5,7 km. Nantinya, rel tersebut berbentuk campuran antara rel layang dengan rel yang menapak datar, dengan 5 kilometer akan dibangun melayang, sedangkan 0,75 km sisanya dibangun menapak datar.
Saat ini, KA Bandara Yogyakarta sudah beroperasi di Stasiun Wojo menuju Stasiun Tugu, Stasiun Lempuyangan, dan Stasiun Maguwo. Waktu tempuh dari Bandara Internasional Yogyakarta menuju Stasiun Wojo sekitar 10 hingga 15 menit. Karena akan menjadi koneksi utama antara KA Bandara dan bus Damri, maka kapasitas Stasiun Wojo pun akan ditingkatkan.
“Ada peningkatan Stasiun Wojo, karena stasiun ini akan digunakan sebagai koneksi ke bus airport (Damri). Di sana akan ada perluasan parkir, bangunan stasiun, sampai peron. Jaraknya 5,7 km dengan waktu tempuh 10 menit,” ujar Direktur Angkutan dan Lalu Lintas Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Danto Ristiawan. “Pengerjaannya akan dilakukan selama dua tahun dari tahun ini hingga 2020. Targetnya pada 2021 jalur tersebut sudah bisa digunakan.”