JAKARTA – Setelah melayani perpindahan penumpang pesawat untuk transit dan sebagainya dari Terminal 3 Terminal 2, Skytrain atau kereta layang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta saat ini tengah menjalani serangkaian uji coba untuk melaju dari Terminal 1 hingga Terminal 2 dan sebaliknya. Jika sudah beroperasi secara penuh, alat transportasi tersebut nantinya juga bakal terintegrasi dengan kereta Bandara Soekarno-Hatta.
“Jika kereta layang ini sudah melayani seluruh terminal, maka pengembangan selanjutnya adalah pembangunan shelter di integrated building yang terkoneksi dengan stasiun kereta bandara,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin. “Dengan demikian, rute Skytrain akan berubah, tidak lagi hanya mengantarkan penumpang dari satu terminal ke terminal lain, juga akan beroperasi penuh dari dan ke Terminal 3, Terminal 2, dan integrated building Terminal 1.”
Dengan perubahan rute tersebut, Awaluddin menambahkan bahwa Skytrain di integrated building akan mempermudah penumpang kereta bandara untuk menuju terminal di Bandara Soekarno-Hatta, atau sebaliknya. Kereta bandara sendiri menurut rencana memiliki rute Stasiun Manggarai, Stasiun Sudirman Baru, Stasiun Duri, Stasiun Batu Ceper, dan berakhir di Bandara Soekarno-Hatta.
Sejak Jumat (10/11) kemarin, Skytrain sudah mulai melakukan uji coba dari Terminal 1 hingga Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta dan sebaliknya. Uji coba ini dimulai dari simulasi, lalu verifikasi dari regulator, dan diharapkan bisa dioperasikan pada pertengahan bulan November ini. Uji coba tersebut dilakukan oleh tim penguji, termasuk pengemudi dan tidak melibatkan penumpang atau personel lainnya.
“Simulasi atau uji coba mencakup pengecekan trek, shelter, dan operasional kereta,” sambung Awaluddin. “Setelah uji coba dilakukan, akan dilanjutkan dengan verifikasi oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan sebagai syarat pengoperasian kereta layang untuk rute Terminal 2 ke Terminal 1.”
Saat ini, shuttle bus antar-terminal di Bandara Soekarno-Hatta dapat melayani penumpang hingga 2.200 orang per hari. Nantinya, jika ketika kereta layang sudah beroperasi penuh, diperkirakan bisa melayani perpindahan antar-terminal sekitar 70%-80% trafik penumpang antar-terminal setiap hari dengan tambahan frekuensi pergerakan kereta layang.