CIREBON – Menghadapi arus mudik dan arus balik Lebaran tahun 2017 ini, PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) telah menyediakan 228 ribu kursi penumpang setiap harinya, yang akan mulai beroperasi sejak H-10 Lebaran hingga H+10 Lebaran. Selain itu, PT KAI juga akan fokus pada keamanan dan keselamatan penumpang dengan menjaga setiap jalur kereta api.
“Jumlah kursi penumpang yang disediakan untuk Lebaran tahun ini naik sekitar lima persen,” jelas Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, ketika meninjau kesiapan pelaksanaan angkutan mudik Lebaran di Stasiun Cirebon. “Pada Lebaran tahun lalu, setiap harinya kami menyediakan 217 ribu kursi.”
Selain penambahan kursi penumpang, Edi juga mengatakan bahwa pihaknya fokus untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan perjalanan kereta yang membawa penumpang, baik untuk arus mudik maupun balik. Karena itu, dirinya mewajibkan semua kru kereta api melakukan piket secara bergantian dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada penumpang kereta api.
“Mereka boleh cuti, tetapi nanti setelah operasi Lebaran,” sambung Edi. “Pengecekan keamanan ini dilakukan hingga tiga hari ke depan dan kami menginstruksikan agar semua direksi turun langsung ke lapangan.”
Menurut Edi, masih ada beberapa titik yang dianggap rawan di jalur perlintasan kereta api, baik rawan karena faktor alam maupun yang disebabkan oleh manusia. Titik yang dianggap rawan tersebut di antaranya yang sering terjadi longsor, cuaca yang tidak menentu, daerah rawan banjir, dan rawan pelemparan batu atau sabotase jalur.
“Untuk mengantisipasi potensi kerawanan, akan ada petugas yang ditempatkan di daerah rawan dan akan siap siaga selama 24 jam,” tandas Edi. “Hal itu termasuk juga petugas yang disiagakan di sejumlah perlintasan kereta api, baik perlintasan resmi maupun perlintasan yang tidak resmi.”