KRL Yogyakarta-Solo Beroperasi, Stasiun Delanggu Kembali Dibuka

Stasiun Delanggu, Klaten kembali dibuka menyusul beroperasinya KRL Jogja-Solo - www.solopos.com

KLATEN – Setelah sempat berhenti beroperasi sejak tahun 2011 silam, Delanggu kembali dibuka untuk melayani penumpang mulai tanggal 10 Februari 2021 kemarin. Pembukaan kembali stasiun kecil yang berlokasi di Klaten tersebut seiring pengoperasian -Solo, yang juga disambut antusias warga yang berada di sekitar pusat tersebut.

“Dengan dibukanya Stasiun Delanggu kali ini, saya memprediksi kondisi di sekitar stasiun akan ikut ramai, termasuk Ngeseng yang memang berlokasi dekat dengan Stasiun Delanggu,” tutur Lurah Pasar Ngeseng Gatak, Edi Santoso Wibowo, seperti dikutip dari Solopos. “Saat ini memang masih ada pandemi Covid-19 dan musim hujan, sehingga pembukaan stasiun belum begitu terasa. Namun, untuk waktu-waktu mendatang, kami yakin kondisi pasar akan semakin ramai.”

Hal senada dijelaskan warga Gatak lainnya bernama Listi, Dibukanya Stasiun Delanggu untuk masyarakat umum menjadikan warga sekitar berminat kembali membuka usaha di sebelah barat stasiun. “Dengan dibukanya stasiun saat ini, saya mendengar warga di sini ingin membuka parkir. Selaku warga, saya berharap semoga dibukanya stasiun ini dapat memberikan harapan yang lebih baik bagi warga sekitar,” katanya.

Sekadar , PT Indonesia (PT KAI) memang sempat menutup stasiun-stasiun kecil di sepanjang jalur Yogyakarta-Solo, termasuk kawasan Klaten. Selain Stasiun Delanggu, stasiun yang berhenti beroperasi antara lain Stasiun Ceper, Srowot, dan Stasiun Brambanan. Kemudian, beberapa stasiun ini dibuka kembali lantaran KRL Yogyakarta-Solo akan berhenti di 11 stasiun, yakni Yogyakarta, Lempuyangan, Maguwo, Brambanan, Srowot, Klaten, Ceper, Delanggu, Gawok, Purwosari, dan Solo Balapan.

Waktu tempuh KRL Yogyakarta-Solo rata-rata sekitar 68 menit, lebih cepat dibandingkan KA Prameks yang waktu tempuhnya sekitar 75 menit dengan pemberhentian di tujuh stasiun. Tak hanya waktu tempuh yang lebih cepat, kapasitas pada setiap perjalanan KRL juga lebih banyak. Dengan jumlah empat kereta di tiap rangkaian, KRL pada masa normal bisa mengangkut 1.600 penumpang dalam sekali perjalanan.